Keluarga Cemara
Efesus 6:1-3
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian,
- Efesus 6:1
Keluarga Cemara merupakan sebuah sinetron Indonesia populer di tahun 90-an. Saya teringat bagaimana selalu menantikan tayangan sinetron keluarga tersebut, apalagi soundtrack yang dinyanyikan Novia Kolopaking begitu membekas indah dalam ingatan saya. Ketika Bunga Citra Lestari menyanyikan kembali bersamaan dengan diluncurkannya film bioskop Keluarga Cemara di tahun 2022, saya sangat tersentuh dengan lagu tersebut yang mengingatkan kenangan masa kecil. Sayangnya, hari-hari ini isu tentang keluarga tidak selalu seindah lagu dan kisah keluarga dalam film tersebut. Pergumulan-pergumulan antara orangtua dan anak begitu kompleks dan seringkali tidak bisa ditangani dengan baik. Pergumulan yang memunculkan anak-anak yang salah didik ataupun orangtua yang membutuhkan pendampingan.
Kita menyadari permasalahan orangtua dan anak tidak pernah usai. Ada banyak anak terluka karena orangtua, tetapi tidak sedikit orangtua menangis karena perlakuan anak-anaknya. Adanya gap generasi membuat hubungan di antara orangtua dan anak seringkali terjadi miskomunikasi. Generasi muda masa kini tidak mudah terpesona dengan kata-kata indah, tetapi mereka lebih respek terhadap keteladanan dalam hal perbuatan. Cara bicara generasi muda yang lebih lugas dan cenderung to the point seringkali disalahpahami sebagai ketidaksopanan terhadap generasi senior.
Sekalipun dunia terus berubah, tetapi firman Tuhan tidak pernah berubah. Alkitab selalu relevan dan bisa menjawab setiap pergumulan hidup kita. Firman Tuhan memberikan
prinsip agar anak-anak taat kepada orangtua. Ketaatan seorang anak harus didasari atas keteladanan ketaatan Kristus kepada Bapa-Nya. Bukan ketaatan yang buta, melainkan
ketaatan “di dalam Tuhan” atau sesuai dengan firman Tuhan seperti yang disampaikan Rasul Paulus dalam ayat emas. Bagaimana jika orangtua menyimpang dari firman Tuhan? Sebagai anak, harus membantu mengingatkan bahwa orangtua memiliki peran sangat penting dalam sebuah keluarga. Orangtua tetaplah menjadi pemimpin atau pendidik utama bagi anak-anak.
Keindahan sebuah keluarga adalah ketika baik anak maupun orangtua memandang pada keteladanan Kristus. Meskipun ada perbedaan dan pergumulan hendaklah kita tetap saling melayani dengan rendah hati. Konflik sebesar apa pun dapat kita atasi dengan pimpinan firman Tuhan. Marilah mendoakan orangtua kita supaya pimpinan Tuhan Yesus Kristus selalu hadir nyata di dalam mereka mendidik anak-anak. Marilah mendoakan anak-anak kita supaya hati mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui didikan orangtua.
Refleksi Diri:
- Bagaimana kondisi keluarga Anda? Bagaimana relasi antara orangtua dan anak?
- Apa yang ingin Anda lakukan untuk menciptakan keluarga yang rukun dan bahagia?