Bagikan artikel ini :

Keluarga ideal

Kejadian 37:1-11

Kita tahu sekarang Allah, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
- Roma 8:28

Keluarga ideal tentu merupakan idaman setiap orang, termasuk pasangan muda yang ingin menikah. Namun pertanyaannya, keluarga yang ideal itu seperti apa? Semua mengidamkan keluarga ideal yang tidak pernah bertengkar antara suami isteri, ada saling pengertian antara orangtua dengan anak-anak, kakak adik tidak ribut tentang warisan, anak-anak studi dan pekerjaannya baik, belum lagi keuangan keluarga yang berkecukupan, tidak punya hutang, sudah punya mobil, rumah, dan dana pensiun. Sayangnya, tidak ada keluarga yang sempurna.

Keinginan serupa dimiliki pula oleh Yusuf. Ia lahir di tengah keluarga yang jauh dari sempurna. Ayahnya punya dua istri, dua gundik. Di masa remaja Yusuf kehilangan ibunya. Yakub bapaknya, bukanlah figur ayah yang bisa diteladani. Yakub memang mengasihi Yusuf tetapi ia kurang bijaksana, cenderung pilih kasih.
Yakub termasuk ayah yang pasif, hanya diam saja ketika Dina anak perempuan satu-satunya diperkosa (lih. Kej. 34), juga saat Ruben anak sulungnya tidur dengan gundiknya Bilha (Kej. 35:22). Tidak ada rasa aman di keluarga karena saudara-saudaranya membenci dirinya dan memperlakukannya dengan sinis. Yusuf tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh kebencian, tanpa figur orangtua, dan penuh perzinahan. Apa yang bisa diharapkan dari keluarga seperti ini?

Dalam situasi seperti itu, Tuhan memberikan dua mimpi kepada Yusuf, yang dapat ditafsirkan bahwa satu hari nanti Yusuf akan jadi pemimpin. Mimpi ini diberikan tiga belas tahun sebelum semuanya digenapi. Artinya, Allah sudah ada bersama-sama dengan Yusuf dalam pergumulannya dan Dia sudah merancangkan masa depan yang indah untuknya, dan bagi bangsanya. Itu jaminan Tuhan bagi setiap anak-anak-Nya bahwa Dia selalu mendatangkan yang baik bahkan di tengah keluarga yang kacau.

Mungkin Anda tidak puas dengan kondisi keluarga Anda hari ini. Hubungan di dalam keluarga tidak rukun. Kondisi keuangan dan usaha sedang kacau. Percayalah kepada Tuhan Yesus. Di dalam kedaulatan dan kuasa-Nya, Dia pasti punya rancangan indah bagi kehidupan keluarga Anda. Dia akan mengubahkan keadaan yang terburuk sekalipun menjadi indah tepat pada waktu-Nya. Amin.

Refleksi Diri:

  • Apa pergumulan yang pernah/sedang Anda alami di dalam keluarga yang terasa paling berat? Sudahlah Anda membawa pergumulan itu ke dalam tangan Tuhan?
  • Apakah Anda sudah memercayakan kehidupan keluarga dan masa depan Anda kepada Tuhan Yesus?