Bagikan artikel ini :

Keluarga Tionghoa Dan Balas Budi

Lukas 17:11-19

Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?
- Lukas 17:18

Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang, tetapi hanya satu yang kembali. Lalu Dia bertanya, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?” (ay. 17). Sembilan orang yang lain pergi begitu saja meninggalkan Tuhan tanpa ucapan terima kasih! Ini adalah gambaran umumnya, bahwa orang tidak tahu berterima kasih, tetapi orang Kristen sejati akan tahu berterimakasih, terlebih lagi tahu balas budi.

Ketika seseorang ingin mencari pekerjaan baru, terlilit hutang atau ingin supaya anaknya bisa bersekolah di kota tertentu dan sebagainya, ia kerap kali berusaha menyapa dan berbuat baik terhadap orang yang diharapkan bisa menolongnya. Namun, setelah pertolongan diterima, hidup lebih baik, karier terangkat, hutang lunas, anak bisa sekolah di kota yang baik fasilitasnya, ia melupakan orang yang pernah dipakai Tuhan untuk membantunya.

Satu nilai yang selalu ditanamkan dalam keluarga Tionghoa: yǐn shuǐ sī yuan (饮水思源) artinya minum air harus ingat pada sumbernya. Tahu berterima kasih dan berusaha untuk membalas budi adalah nilai-nilai yang sangat ditanamkan di dalam keluarga Tionghoa. Anak-anak harus tahu hormat kepada orangtua dan juga tahu berterima kasih kepada orang-orang yang pernah menolongnya, bahkan sedapat mungkin berusaha membalas budi. Ketika seseorang tidak melakukan kedua hal tersebut ia mempunyai nilai yang sangat rendah.

Orang yang belum percaya kepada Yesus akan sulit, bahkan menolak mendengarkan kesaksian dari orang yang tahu berterima kasih dan membalas budi baik. Orang Kristen Tionghoa seharusnya tahu berterimakasih dan membalas budi karena keyakinan iman dan Alkitab mengajarkannya. Dari budaya, juga sangat menekankannya. Jika ia tidak melakukan kedua hal tersebut, ia dikategorikan put hauw (不孝) alias orang yang tak berguna dan tak layak dihormati.

Prinsip ini juga berlaku bagi orang percaya non Tionghoa. Orang yang tahu berterimakasih dan membalas budi sungguh menyenangkan Tuhan karena berarti ia tahu bersyukur atas semua kasih yang Tuhan sudah berikan kepadanya. Ia juga bisa dipakai Tuhan untuk menjadi alat saksi-Nya yang efektif.

Salam tahu berterima kasih.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah menjadi orang percaya yang tahu berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada Anda dan juga kepada Tuhan?
  • Apa tindakan balas budi yang sudah berusaha Anda lakukan untuk orang yang pernah menolong Anda?