Bagikan artikel ini :

Keluarga Yang Rukun

Mazmur 133

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
- Mazmur 133:1

Mazmur 133 sering dinyanyikan oleh orang-orang Yahudi untuk mengobarkan semangat kerukunan dalam keluarga dan keluarga untuk memperjuangkan kerukunan bangsa. Dalam sebuah misi di tahun 1976 untuk menyelamatkan 103 sandera Yahudi dari Entebbe, Uganda, pasukan tentara yang bertugas harus terbang sejauh 4.000 km sambil menyanyikan lagu ini yang mengobarkan semangat bahwa keluarga harus diselamatkan. Akhirnya misi mereka berhasil. Para sandera yang dibebaskan, sepanjang perjalanan terbang kembali ke Israel juga menyanyikan lagu tersebut. Oh, betapa indahnya jika kita berjuang sebagai satu keluarga untuk menyelamatkan anggota keluarga yang sedang ada dalam masalah.

Mazmur 133 adalah nyanyian Raja Daud yang mengagungkan kerukunan sepanjang jalan ke rumah Tuhan. Ada banyak hal baik untuk kita tetapi tidak menyenangkan. Juga banyak hal menyenangkan tapi tidak benar dan baik. Namun, kerukunan dalam keluarga adalah hal yang baik, benar, dan menyenangkan. Kerukunan sedikit mirip sorga yang turun ke bumi.

Ada dua perumpamaan disampaikan Daud pada Mazmur 133. Pertama, membandingkan kerukunan dengan minyak yang mengalir di janggut Harun. Harun adalah perantara Tuhan dan umat-Nya. Minyak melambangkan berkat Tuhan yang melimpah, mengalir turun dari sorga. Daud ingin menjelaskan bahwa semangat kerukunan keluarga merupakan berkat Tuhan yang melimpah.

Kedua, membandingkan dengan embun gunung Hermon. Hermon adalah puncak tertinggi di Israel, yakni 2.750 meter di atas permukaan laut. Selama sekitar delapan bulan setiap tahunnya, gunung Hermon tertutup salju, tetapi ketika salju mencair, ia akan memberi makan sungai Yordan sampai laut Galilea. Ini bisa ditafsirkan bahwa keluarga yang rukun menyegarkan setiap anggota keluarga sehingga mampu dipakai Tuhan untuk menyegarkan keluarga-keluarga yang sedang kekeringan cinta kasih.

Mazmur 133 diakhiri dengan kalimat indah, “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat.” Tuhan memerintahkan segala berkat yang dibutuhkan kepada keluarga yang rukun.

Mari kita memandang kepada Yesus, yang sudah merukunkan kembali Pencipta yang kudus dan ciptaan yang berdosa. Dia pun sanggup merukunkan keluarga kita sehingga indah dan menyegarkan, serta diberkati Tuhan dan dapat dipakai oleh-Nya untuk menolong yang bermasalah. Mari kita berjuang untuk kerukunan keluarga. Salam rukun keluarga.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda mengobarkan semangat kerukunan di tengah keluarga seperti yang Pemazmur sarankan? Apa langkah praktisnya?
  • Bagaimana Anda akan menularkan semangat kerukunan ini kepada keluarga-keluarga lain yang membutuhkan?