Kemahatahuan Allah
Mazmur 139:1-6
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
- Mazmur 139:6
Mazmur 139:1-6 berbicara mengenai kemahatahuan Allah. Pemazmur mengakui kemahatahuan Allah yang begitu ajaib. Sebagai seorang raja, pemazmur Daud tidak mampu menyelami dan memahami pengetahuan Allah yang begitu tinggi, dalam, dan luas. Daud yang menuliskan Mazmur tersebut seolah berkata bahwa pengetahuan Allah yang agung seharusnya membuat dirinya hidup takut akan Allah dan penuh sukacita karena Allah Mahatahu akan membuat dirinya tenang berada di dalam tuntunan Allah.
Mengapa demikian? Pertama, karena Allah menyelidiki dan mengenal dirinya. Allah lebih mengenal diri Daud daripada ia mengenal dirinya sendiri. Allah mengetahui kelebihan dan kelemahan Daud sehingga membuatnya mau tidak mau harus melekat dan memohon penyertaan Tuhan.
Kedua, Allah mengetahui gerak-gerik dan apa yang ada di dalam pikiran Daud. Allah tahu semua hal yang dilakukan oleh Daud, duduk atau pun berdiri. Dia tahu segala sesuatu yang ada di dalam benak Daud. Pemahaman ini membuatnya berusaha mengontrol pikiran dan perilakunya karena sekalipun tak terlihat manusia, tapi pasti Allah melihat.
Terakhir, Allah juga mengetahui apa yang akan Daud katakan sebelum kata-kata itu dikeluarkan dari mulutnya.
Daud memiliki pengalaman yang ia rahasiakan dari Yoab. Ia merancang kematian Uria supaya dirinya terhindar dari aib berzinah dengan Batsyeba. Ia menyusun rencana jahat yang tidak diketahui oleh orang lain. Yoab melaksanakan perintah Daud sehingga Uria mati di medan perang. Meski Yoab tidak membocorkan rahasia ini, Allah tetap mengetahui rencana busuk Daud sampai akhirnya mengutus Nabi Nathan untuk menegur Daud.
Betapa hebat dan luar biasanya kemahatahuan Allah. Ia mengetahui semua hal dan tahu apa yang akan terjadi di dalam hidup kita di masa yang akan datang. Ia mengenal dan mengetahui setiap manusia baik dari sisi lahiriah maupun batiniah. Semua hal yang dilakukan, sebelum atau sesudahnya Allah tahu. Jangan berpikir tidak ada orang lain tahu apa yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan. Hendaklah kita hidup takut akan Allah, berpegang dan biarlah diri kita dikuasai oleh firman Tuhan supaya jalan kita tidak serong ke kanan atau ke kiri.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda akan bersikap sekarang setelah menyadari akan kemahatahuan Allah yang luar biasa?
- Apa yang akan Anda ubah agar dapat hidup berkenan kepada Tuhan?