Kepada Tuhan Aku Berharap
Mazmur 38
Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku.
- Mazmur 38:16
Mazmur 38 menjadi mazmur yang mewakili semua orang yang menderita sakit. Tidak ada yang enak ketika mengalami sakit. Jika fisik merasakan sakit, jiwa pun bisa mengalami sakit. Saat dalam kesakitan, bisa terjadi teman, sahabat, dan keluarga justru meninggalkannya. Wajar orang yang sakit mengeluarkan keluh kesah seperti pada Mazmur ini.
Daud menyampaikan pergumulan sakitnya dengan keluhan-keluhan yang luar biasa. Hampir semua bagian tubuhnya mengalami sakit. Karena sakitnya, Daud ditinggalkan teman-teman dan sanak saudaranya (ay. 12). Orang-orang berusaha mengambil kesempatan untuk menjatuhkan dan membunuh dirinya (ayat 13). Mereka juga memusuhi dan membencinya serta ingin membalaskan hal yang jahat terhadap dirinya (ay. 20-21). Sampai-sampai Daud merasa bahwa apa yang dialaminya adalah sebuah kutuk akibat dosa yang ia lakukan (ay. 2-5).
Akibat beratnya penderitaan yang Daud alami selama kesakitan, nyaris seluruh ayat Mazmur 28 berisi keluhan. Bersyukur ada satu ayat menyatakan bahwa Daud tetap punya pengharapan di dalam pergumulannya. Pada ayat 16 ia berkata, “Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap.” Perkataan ini adalah sebuah ungkapan iman yang dinyatakan Daud kepada Tuhan. Di tengah situasi putus asa dan tampak tidak ada kesembuhan serta pemulihan, ia tetap belajar untuk beriman dan percaya kepada Tuhan. Allah adalah Allah yang hidup, Daud yakin dan percaya selalu ada pengharapan baginya meskipun berada dalam lembah keterpurukan.
Saudaraku, Mazmur 38 juga seharusnya menjadi mazmur pengharapan bagi kita. Cobalah membaca Mazmur 41:1-5 yang bisa menguatkan perenungan hari ini. Walaupun tampaknya tidak ada pemulihan atas kelemahan tubuh kita, jangan putus asa, tetaplah berharap kepada Tuhan. Berdoalah dengan tidak jemu-jemu. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Penulis Kitab Ibrani menyatakan, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5b). Kita percaya, hanya Tuhan Yesus yang dapat kita andalkan dan harapkan dalam menjalani hidup. Dia mampu memulihkan kita dari sakit penyakit. Pengharapan kita bukan kepada yang lain.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda saat ini sedang mengalami kelemahan tubuh? Bagaimana Anda merespons kondisi tersebut?
- Sudahkah Anda mengandalkan dan berharap sepenuhnya kepada Yesus?