Bagikan artikel ini :

Kepedulian Terhadap Sesama

Lukas 10:25-37

... barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 1 Yohanes 4:20b

Ayat emas ini menegaskan keterkaitan tak terpisahkan antara kasih terhadap Allah dengan kasih terhadap sesama. Keduanya merupakan satu kesatuan sehingga mengatakan mengasihi Allah dianggap berdusta jika dalam kenyataannya menutup mata kepada sesama atau bahkan membencinya.

Sebagai orang beriman, kita semua senantiasa dipanggil menumbuhkan cinta yang tulus di dalam hati dan hidup kita. Cinta yang tulus itu mesti berbuah. Buahnya adalah kepedulian bagi yang lemah dan tak berdaya. Di saat-saat susah menyelimuti hidup, kita butuh cinta yang tulus dari sesama.

Cinta yang tulus terus bertumbuh di dalam kehidupan sehari-hari, tidak peduli berbagai tantangan hidup muncul. Sakit dan derita bukan menjadi halangan bagi tumbuhnya cinta yang tulus. Justru pada saat sakit dan menderita dialami semestinya cinta itu semakin hidup di dalam diri setiap orang.

Sejatinya kepedulian bukan bicara soal tindakan besar di luar kemampuan kita. Kepedulian didasari oleh cinta terhadap sesama yang diwujudnyatakan dalam tindakan-tindakan spontan seperti semua tindakan kepedulian yang Yesus lakukan terhadap sesama yang dicatat di dalam Alkitab. Masalah kepedulian bukan pada kemampuan, tetapi pada kemauan kita untuk memperhatikan dan mengasihi.

Suatu pagi saya melihat orang tergeletak kejang-kejang di Jalan Pasteur. Hati pun teringat kisah orang Samaria yang baik hati. Saya angkat orang tersebut dan mencoba menolong sebisa mungkin. Banyak pengendara motor berhenti dan ikut melihat. "Yuk, kita bawa ke RS terdekat," ajak saya. Maka ada empat orang yang merespons ajakan saya. Sampai di RS saya mengeluarkan uang sambil mengajak, "Yuk, kita patungan," dan mereka pun patungan semampu mungkin.

Saudaraku, sesungguhnya di dalam hati setiap orang ada kepedulian, cuma biasanya kita lebih peduli terhadap orang yang kita cintai dan kenal. Melalui kisah orang Samaria, Yesus mengajarkan, hendaklah kita penuh cinta kasih tulus kepada semua orang. Belajarlah untuk memiliki kepedulian terhadap orang yang tak dikenal.

Ketika melihat orang tadi mulai sadar dan melempar senyum, hangatnya terasa di hatiku.

Salam cinta kepedulian.

KEPEDULIAN YANG DIDASARI CINTA YANG TULUS TERWUJUD MELALUI TINDAKAN SEDERHANA DI DALAM KESEHARIAN.