Bagikan artikel ini :

Keserakahan yang Tiada Habisnya

Yeremia 17:7-11

Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. Yeremia 17:11

Nabi Yeremia mengingatkan bahwa orang yang serakah akan banyak kehilangan dan disebut sebagai orang bebal. Orang serakah akan membuat mata hati dan pendengarannya menjadi tuli. Ia bukan saja membuat orang lain kesulitan tetapi juga menjerumuskan dirinya sendiri pada penderitaan batin. Keserakahan membuat kita mencari sesuatu secara berlebihan sehingga segala pencarian kita menjadi tiada akhirnya. Itulah cara terbaik untuk hidup menderita.

Umumnya, keserakahan muncul bukan karena seseorang mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi karena tidak pernah bisa merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Keserakahan mendorong seseorang untuk berani mendapatkan kekayaan, kekuasaan, dan ketenaran yang lebih, dengan cara yang tidak semestinya. Yeremia menuliskan masalah di atas untuk menjelaskan bahwa semuanya tidak ada artinya bila waktu penghakiman tiba, bahkan akan mendatangkan hukuman Tuhan.

Jadi jika disarikan, apa itu serakah? Serakah adalah menginginkan, bahkan merampas sesuatu yang Tuhan karuniakan kepada orang lain dengan ambisi liar. Orang yang serakah sesungguhnya bukan orang yang percaya kepada Tuhan. Mereka mengira bahwa dengan banyaknya materi, tingginya jabatan atau besarnya pengaruh, akan membuat hidup mereka terasa bahagia, aman, dan tenang. Padahal kebahagiaan, keamanan, dan ketenangan yang dimilikinya adalah palsu. Kenyataannya, orang yang serakah akan hidup dalam kekhawatiran karena ia takut kehilangan apa yang dimilikinya.

Dunia ini sebetulnya cukup untuk tujuh bahkan tujuh puluh generasi lagi, tetapi tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah. Tuhan sebetulnya sudah menyediakan segala yang kita perlukan di dunia ini, tetapi hanya hawa nafsu saja yang membuat kita tidak pernah puas dengan apa yang sudah Tuhan berikan. Kita terus ingin dan ingin lagi, sering iri dengan yang dimiliki orang lain. Itulah orang serakah. Tidak tahu diri. Tidak tahu berterima kasih. Bahkan tidak tahu apa yang sedang dikerjakannya.

Saudaraku, mari kita hentikan keserakahan di dalam diri kita. Belajarlah mengucap syukur atas apa yang sudah Tuhan Yesus berikan. Lihatlah bahwa berkat keselamatan yang kita sudah peroleh amatlah berharga dibanding segala berkat duniawi yang kita inginkan.

Salam tidak serakah.

KESERAKAHAN TIDAK PERNAH ADA HABISNYA. KESELAMATAN DIDAPAT SEKALI UNTUK SELAMANYA.