Bagikan artikel ini :

Kesia-siaan Mengejar Kesenangan Dunia

1 Yohanes 2:7-17

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
- 1 Yohanes 2:17

Pada zaman dahulu, sewaktu kerajaan Persia merebut kemenangan maka akan dipilih seorang budak yang terbaik untuk dijadikan raja selama tiga hari. Budak tersebut diberikan jubah kerajaan, dilayani banyak orang, dan diberikan kebebasan untuk mengumbar kesenangan hatinya. Namun, tiga hari kemudian budak itu harus mati sebagai korban persembahan kepada dewa.

Ayat emas di atas menegaskan bahwa dunia sedang lenyap dengan keinginannya. Kata “dunia” (Yunani: kosmos) digunakan dengan dua pengertian. Pertama, planet secara fisik atau alam semesta yang diciptakan (Yoh. 1:10). Kedua, menunjuk kepada sistem masyarakat atau dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa yang dipengaruhi Iblis dan terpisah dari Allah (1Yoh. 2:15-17; 3:1, 13). Sistem ini tidak hanya jahat dan berdosa, tetapi juga menunjuk pada roh pemberontakan melawan Allah. Saat ini Iblis sedang menggunakan gagasan, moralitas, filsafat, pemerintah, kebudayaan, pendidikan, sains, kesenian, sistem ekonomi, sarana hiburan, media massa, agama, dll. untuk menentang Allah (Mat. 16:26; 1Kor. 2:12; 3:19; Tit. 2:12). Sebagai contoh, Iblis bisa memakai ilmu kesehatan untuk melakukan aborsi, pertanian untuk memproduksi narkoba, alkohol untuk merusak manusia, dll.

Dalam 1 Yohanes 2:16, ada tiga aspek dari dunia yang menciptakan permusuhan dengan Allah. Pertama, keinginan daging antara lain keinginan najis, mengejar kesenangan berdosa, dan kepuasan hawa nafsu (1Kor. 6:18; Flp. 3:19). Kedua, keinginan mata, yaitu keinginan melihat pornografi, kekerasan, dan kejahatan moral (Kel. 20:17; Rm. 7:7). Ketiga, keangkuhan hidup, yakni kesombongan, pengagungan, dan pemuliaan diri sendiri sebagai pusat hidup—tidak mengakui Allah sebagai penguasa tertinggi (Yak. 4:16). Dengan menggunakan daya tarik dunia, Iblis berusaha untuk membinasakan kehidupan moral dan
rohani orang Kristen (2Kor. 11:3; 1Ptr. 5:8).

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa kesenangan yang diberikan oleh dunia hanyalah sementara. Seperti kesenangan yang dialami oleh budak yang dijadikan raja selama tiga hari, kemudian dibinasakan. Kesenangan dunia pada akhirnya akan membawa kita pada kebinasaan dan penyesalan. Karena itu, baiklah kita melakukan kehendak Allah yang kekal, yaitu hidup dalam iman, pengharapan, kasih, kebenaran, dan kekudusan, serta menjauhi semua larangan-Nya.


Refleksi Diri:

  • Apa yang Anda kejar selama ini? Apakah kehendak Allah ataulah kesenangan duniawi?
  • Apa yang ingin Anda lakukan untuk lebih mengejar kesenangan Allah yang rohani daripada kesenangan duniawi?