Bagikan artikel ini :

Kesombongan membawa malapetaka

Amsal 16:18-25

Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak. Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
- Amsal 16:19-20

Tuhan Yesus mau kita seumur hidup terus belajar rendah hati. Yang menarik, Amsal menulis rendah hati itu erat dengan memperhatikan firman dan soal keyakinan percaya kepada Tuhan. Logikanya, orang Kristen yang tidak berjuang untuk mengalahkan kesombongan adalah orang yang tidak memperhatikan firman bahkan kurang percaya kepada Tuhan.

Lho Pak, khan pada kenyataannya banyak orang Kristen, bahkan pelayan Tuhan, hamba Tuhan, dan aktivis gereja yang berlaku sombong, malahan sampai arogan? Ya, mereka cuma belajar firman Tuhan tapi tidak sungguh memperhatikan untuk dirinya sendiri. Betapa penting untuk waspada agar kita tidak menumbuhkan kesombongan dalam diri orang lain dan juga tidak membiarkannya bertumbuh dalam diri kita.

Anda pasti pernah membaca atau menonton film kisah kapal mewah Titanic. Kapal yang perdana berlayar di tahun 1912 ini, sempat diklaim sebagai terbesar dan terkuat pada zamannya. Kenyataan tersebut memunculkan kesombongan dari sang pembuat kapal. Ia berujar sebelum pelayaran perdana, “Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal terbaik, termewah, dan terkuat di jagad ini.” Dan akhirnya, sejarah mencatat kisah tragis yang dialami kapal Titanic kemudian. Seiring dengan kesombongan manusia, kapal Titanic menabrak gunung es, tenggelam, dan menelan korban sebanyak 1.500-an orang penumpangnya.

Selama kesombongan mendapat tempat utama dalam hati Anda, Kristus tidak menjadi sepenuhnya Tuhan dalam hidup Anda. Anda mengaku telah menerima Dia menjadi Tuhan, tapi hidup Anda ditentukan sepenuhnya oleh diri Anda. Anda menjadi pengambil keputusan. Tuhan hanya jadi penonton yang harus mengikuti dan menyetujui pilihan Anda. Kesombongan menjadikan Anda terlalu percaya diri. Kesombongan membutakan kita terhadap kesalahan-kesalahan kita sendiri dan memperbesar kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan dilakukan orang lain. Jadilah orang Kristen yang bijak dengan memperhatikan firman dan memerangi kesombongan yang laten dalam pribadi kita.

Ingatlah! Kesombongan selalu memperhatikan siapa yang benar. Kerendahan hati selalu memperhatikan apa yang benar.

Salam memerangi kesombongan pribadi.

Refleksi Diri:

  • Sikap sombong apa yang mungkin saat ini sedang menguasai diri Anda? Segera akui di hadapan Tuhan.
  • Apa dan bagaimana Anda bisa belajar dari firman Tuhan mengenai sikap rendah hati?