Bagikan artikel ini :

Ketika disalah mengerti

Matius 16:5-12

Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Matius 8:17

Para murid salah persepsi ketika Yesus mengatakan tentang ragi orang Farisi. Mereka mengira Yesus mengatakan itu karena mereka hanya membawa satu roti. Yesus pun mengingatkan mereka tentang penggandaan roti dan arti ragi orang Farisi sebagaimana yang Dia maksudkan.
Salah mengerti mengandung persepsi yang tidak benar tentang orang lain, suatu kondisi atau suatu hal. Salah paham menimbulkan prasangka yang salah. Bila berita yang kita dengar tidak dikonfirmasikan kepada yang bersangkutan, maka hal itu dapat membuat nama seseorang tercemar atau bisa membuat sebuah masalah tidak terselesaikan dengan baik dan benar.

Semua kita pernah disalah mengerti. Kita tidak diajak bicara untuk mengonfirmasi dan meminta penjelasan. Semua keputusan hanya berdasarkan opini. Dalam hidup bergereja pun hal salah mengerti sangat bisa ditemui. Dari level pengunjung biasa sampai para pejabat gerejawi yang memutuskan hanya berdasarkan isu yang mereka dengar, tanpa pernah dikonfirmasi.
Di dalam Alkitab, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya agar memahami kondisinya dan mengonfirmasi dulu. Karena jika tidak, maka semua keputusan dan tindakan kita masuk dalam kategori akar fitnah yang setara dengan pembunuhan karena itu menyakitkan jiwa.

Harus diakui, kita pun sering salah mengerti terhadap maksud orang lain hanya karena kita mendengarkan informasi yang sepotong-sepotong. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya salah paham, ada baiknya kita belajar sabar, netral (tidak cepat menyimpulkan/menghakimi), dan mendengarkan.

Saudaraku, Yesus mau kita bijak dengan tidak salah mengerti terhadap ucapan atau fenomena perilaku orang lain. Jangan sampai kita berasumsi yang merugikan orang lain. Namun, jika saya disalah mengerti, bagaimana sebaiknya reaksi kita? Mengapa kita harus membela diri ketika disalahpahami atau dihakimi dengan keliru? Tinggalkanlah hal itu. Mari kita tidak mengucapkan apa pun. Merupakan hal yang manis untuk membiarkan orang lain menghakimi kita dengan cara yang mereka suka. Ooh keheningan yang terberkati, yang memberi begitu banyak kedamaian bagi jiwa karena kita lakukan dengan iman yang memandang kepada Yesus.

Salam tak membalas walau disalah mengerti.

BELAJARLAH SERUPA KRISTUS YANG TAK MEMBERONTAK SAAT DIHAKIMI OPINI, YANG TAK MEMBANTAH SAAT HARUS NAIK KE KAYU SALIB.