Bagikan artikel ini :

Kita Semua Adalah Saudara

Kolose 1:1-2

kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose.
- Kolose 1:2a

Sebagian besar kita pasti memiliki saudara kandung atau minimal saudara sepupu di dalam keluarga. Kata “saudara” berasal dari serapan bahasa Sansekerta yang berarti lahir dari perut yang sama. Sementara kata “saudara” pada ayat emas, berasal dari kata Yunani adelfos, yang artinya dilahirkan dari orangtua yang sama. Karena itu, tak heran jika sebutan saudara sangat identik dengan ikatan tali keluarga. Menariknya, ikatan saudara tidak hanya sebatas ikatan dalam keluarga. Di tengah perjalanan relasi dengan orang lain, kita pun bisa menemukan adanya orang-orang di luar keluarga yang menjadi akrab dan dekat bagaikan keluarga. Tak jarang kita juga menganggap mereka seperti saudara.

Ketika Rasul Paulus menuliskan surat kepada para jemaat, seringkali ia memanggil umat dengan sebutan “saudara”. Panggilan “saudara” memperlihatkan kehangatan dan kedekatan antara Paulus dengan jemaat. Salah satu contohnya, jemaat Kolose. Paulus juga memanggil jemaat ini dengan sebutan “saudara” padahal belum pernah bertemu sebelumnya. Bahkan Paulus tidak hanya menyebut mereka “saudara”, ia menambahkan menjadi “saudara-saudara yang kudus”. Mengapa? Ternyata sebutan “saudara” dari Paulus bukan hanya untuk memperlihatkan keakraban relasi, tetapi juga menunjukkan kesetaraan di antara jemaat Tuhan. Kesetaraan yang dimaksud Paulus adalah kesetaraan dalam status dan tugas.

Status jemaat Tuhan adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh Kristus. Keselamatan dari Kristus membawa jemaat ke dalam satu relasi baru di antara mereka. Walaupun jemaat Tuhan berbeda suku, budaya, latar belakang keluarga, pekerjaan, dan lainlainnya, tetapi semua perbedaan ini dipersatukan dalam satu pertalian saudara di dalam Kristus.

Tugas jemaat Tuhan yang telah dipersatukan dalam satu pertalian saudara di dalam Kristus adalah bersama-sama memberitakan Injil. Tidak ada perbedaan siapakah yang harus mengerjakan tugas pemberitaan Injil. Sebagai saudara, pemberitaan Injil dilakukan secara bersama-sama dan semua jemaat memiliki tugas yang sama.

Saya, Anda, kita semua yang membaca renungan ini adalah satu saudara. Bukan karena lahir dari perut yang sama, tetapi karena diselamatkan dari Sang Penyelamat yang sama. Marilah kita memelihara ikatan pertalian saudara dalam kasih Kristus sambil bekerja sama dalam memberitakan Injil keselamatan kepada mereka yang belum percaya.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah menganggap jemaat atau rekan sepelayanan di gereja sebagai saudara di dalam Kristus?
  • Apa yang akan Anda lakukan untuk memperkuat tali persaudaraan tersebut dan bersama-sama mengabarkan Injil?