Bagikan artikel ini :

Konsekuensi Ketidaktaatan

1 Samuel 15

"... sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel." 1 Samuel 15:26

Lupa diri, seperti itulah yang terjadi di dalam diri Saul. Bukan ia amnesia, tapi raja pertama bangsa Israel ini lupa posisinya di hadapan Tuhan. Saul diperintahkan Tuhan untuk berperang menumpas orang Amalek. Semua kehendak Allah dalam peperangan itu begitu jelas disampaikan kepadanya (ay. 1-3). Namun kenyataannya, Saul hanya melakukan separuh dari apa yang Tuhan perintahkan. Tuhan bukan meminta dari Saul sebuah kemenangan karena kemenangan itu murni pemberian-Nya. Yang Tuhan minta dari Saul adalah sebuah ketaatan. Pada ayat 1 pun, Saul sudah diingatkan oleh Nabi Samuel bahwa ia menjadi raja karena Tuhan. Sebab itu, ia sepatutnya tunduk pada perintah Tuhan, nggak kurang nggak lebih. Namun, ternyata prioritas Saul bukan menaati perintah Tuhan. Malah ketika Samuel menegurnya, Saul melakukan pembelaan, seolah-olah apa yang dilakukannya benar. Artinya, Saul merasa lebih tahu dari Tuhan, padahal ia tidak punya hak untuk merubah perintah Tuhan itu.

Ketidaktaatan Saul itu berujung pada konsekuensi yang menyedihkan. Saul tidak diperkenan lagi oleh Tuhan. Ia sudah memperlihatkan sikap seorang hamba Tuhan yang tidak setia. Ia bukan saja membuat Nabi Samuel berduka tetapi juga mengecewakan Tuhan (ay. 35). Tuhan adalah Allah yang penuh kasih tetapi sekaligus Allah yang sangat serius dengan ketaatan.

Tuhan sudah menetapkan hal-hal yang boleh kita lakukan dan yang tidak boleh kita lakukan, dan Dia tidak pernah salah. Kita harus ingat identitas kita, yaitu orang-orang yang dipilih Tuhan karena kasih karunia-Nya. Sehebat apa pun kita melayani, belum tentu itu berkenan di hadapan Tuhan.
Cobalah terbuka di hadapan Tuhan, apakah benar hati kita sungguh tertuju hanya untuk memuliakan nama-Nya atau untuk nama kita pribadi? Belajar untuk taat itu tidaklah mudah, sangat banyak tantangannya. Jawaban Allah yang terasa lama, kadang bisa membuat kita ingin mengambil jalan pintas yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Lihatlah kembali Tuhan Yesus yang taat dengan sempurna di dalam pelayanan-Nya. Mintalah pertolongan Roh Kudus, supaya kita bisa hidup selaras dengan kehendak Allah Bapa dan taat sepenuhnya kepada Yesus.

TUHAN YESUS TIDAK MELIHAT SEBERAPA HEBAT PELAYANAN ANDA, MELAINKAN KETAATAN MELAKUKAN KEHENDAK-NYA, ITULAH YANG DIKEHENDAKI-NYA.