Bagikan artikel ini :

Konsep Kebahagiaan Sorgawi

Kisah Para Rasul 20:34-38

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Kisah Para Rasul 20:35b

Selama masih hidup di dunia ini, setiap manusia pastilah mencari kebahagiaan. Amatlah jarang orang yang mencari kesusahan dan kesengsaraan, kecuali orang itu mungkin menderita kelainan jiwa atau psikologis. Manusia senang mengejar kebahagiaan. Mereka mencoba segala upaya untuk memperoleh kebahagiaan. Sayangnya, konsep populer manusia tentang kebahagiaan di zaman ini adalah jikalau kita mempunyai sesuatu (makhluk hidup/benda), mendapatkan, dan menerimanya.

Konsep dunia tentang kebahagiaan cenderung memikirkan dirinya sendiri. Aku bahagia kalau punya tubuh ideal seperti dirinya. Aku bahagia jika bisa pergi liburan ke luar negeri. Aku bahagia kalau punya rumah besar, mobil mewah, anak-anak yang pintar atau suami yang sangat sayang kepadaku. Semuanya mengacu kepada pemuasan diri sendiri.

Sementara itu, melalui ayat emas kita hari ini Tuhan Yesus berkata, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Konsep kebahagiaan yang diberikan Yesus bukanlah tentang soal apa yang aku, kamu atau kita dapatkan. Kebahagiaan adalah soal apa yang kita bisa berikan.

Mengapa dalam memberi kita bisa mendapatkan kebahagiaan? Pertama, karena dalam memberi kita sedang belajar taat akan perintah Tuhan. Tuhan berjanji kepada mereka yang taat kepada perintah-Nya akan mendapatkan upahnya di sorga nanti. Kedua, karena dalam memberi kita sedang belajar apa arti kata “cukup”. Kita diajar untuk bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan. Apa yang Tuhan berikan pasti selalu tepat dan cukup untuk diri kita. Tidak pernah Dia membiarkan diri Anda kekurangan. Yang terakhir, karena dalam memberi kita sedang belajar menikmati pemeliharaan Tuhan.

Apa saja yang kita dapatkan dari memberi? Waktu kita memberi, kita akan melihat indahnya senyuman orang yang menerimanya. Waktu kita memberi maaf dan melepaskan pengampunan, kita akan merasakan kelegaan di dalam hati. Anda dan saya akan lebih berbahagia waktu memberi kesempatan kepada sesama untuk memperbaiki diri dan melihat mereka bangkit kembali.

Yuk, kita semangat dalam memberi. Berilah dari hal-hal yang sederhana, seperti senyuman, pelukan, sapaan, pengampunan, atau bahkan waktu Anda. Terlebih lagi berilah dengan hati seperti Anda sedang memberi diri Anda kepada Yesus.

ANDA BISA BERBAHAGIA SAAT BISA MENERIMA, TAPI AKAN LEBIH BERBAHAGIA LAGI KETIKA BISA MEMBERI KEPADA ORANG LAIN.