Bagikan artikel ini :

Kristus Sang Batu Penjuru

Wahyu 2:12-17

“Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!"
- Yesaya 28:16

Strawberry Generation adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan para milenial dan juga Gen-Z. Strawberry yang terlihat indah, manis, dan menyenangkan, tetapi mudah tergerus oleh tekanan. Kebenaran dari istilah ini terlihat dari turnover rate (persentase karyawan yang berhenti dari pekerjaannya dalam periode waktu tertentu) para pekerja generasi milenial, terutama Gen-Z, yang lebih tinggi dari generasi lebih senior. Banyak alasan yang mendorong hal ini terjadi (gaji lebih tinggi, kesempatan masih banyak, waktu kerja yang lebih fleksibel, dll.), tetapi sedikit banyak membentuk kehidupan anak muda masa kini. Mereka menjadi generasi yang rentan terhadap tekanan dan kurang memiliki komitmen yang kuat.

Pola komitmen seperti Strawberry Generation harus dihindari oleh orang Kristen karena Tuhan Yesus memanggil kita untuk mengikut Dia dengan sepenuh hati. Kita tidak diminta hanya memberi sebagian hidup kita atau hanya ketika kita sedang available untuk berkomitmen. Teguran Yesus kepada jemaat di Pergamus yang tidak sepenuh hati dalam mengikuti-Nya menggambarkan keadaan ini. Jemaat Pergamus bertahan dalam kesulitan meski berada di tengah-tengah penyembah berhala yang melegalkan pembunuhan orang Kristen (ay. 13). Namun, beberapa di antara mereka ternyata berkompromi dengan menyembah berhala dan melakukan kehidupan seksual yang amoral (kemungkinan untuk keuntungan finansial atau kepuasan seksual yang mengikuti, ay. 14-16).

Yesus mengatakan bahwa hidup yang mendua hati tidak akan memberikan kekuatan dan kestabilan hidup. Bagaikan orang yang berdiri di dua perahu, ia tentunya tidak dapat berdiri dengan mantap. Orang Kristen dipanggil untuk sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus, sepenuh hati mendasarkan hidup kepada-Nya. Kehidupan seperti ini digambarkan Yesus sebagai, “orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, …” (Mat. 7:24).

Bagaimana kehidupan Anda sebagai pengikut Kristus sekarang? Apakah kehidupan yang penuh ketidakstabilan, kebingungan, tidak bermakna, dan kehilangan sukacita? Jika ya, inilah waktunya untuk kembali mengevaluasi apa atau siapa yang menjadi dasar hidup Anda. Tuhan sudah memberikan Batu Penjuru (The Cornerstone) bagi kehidupan manusia. Mari selaraskan hidup Anda kepada Kristus, Sang Batu Penjuru, dan rasakan kehidupan yang teguh dan penuh makna bersama-Nya!


Refleksi Diri:

  • Siapa yang selama ini menjadi Batu Penjuru dalam kehidupan Anda?
  • Bagaimana komitmen Anda dalam mengikut Tuhan Yesus? Apakah sudah dengan sepenuh hati?