Lahir di kandang kerbau
Lukas 2:1-7
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Lukas 2:7
Pada umumnya penamaan sebuah rumah sakit selalu dipilihkan nama yang bagus. Secara khusus saya bicara nama rumah sakit ibu dan anak (RSIA). Di Bandung misalnya, ada Limijati, Melinda, Hermina. Di Jakarta ada Bunda, Asih, Evasari. Namun, ternyata di Singapura ada RSIA bernama unik, yaitu Kandang Kerbau (disingkat KK). Konon pada masa kolonial, tempat itu adalah kandang kerbau. Saya membayangkan kalau suatu hari seorang anak Singapura ditanya temannya orang Indonesia, di mana ia dilahirkan? Ia menjawab di Kandang Kerbau. Temannya yang tidak mengerti sejarah pasti menertawakannya.
Yesus dilahirkan di kandang binatang. Ia dibaringkan di dalam palungan, tempat makan binatang. Ada yang mengatakan bahwa sebenarnya itu bukan kandang binatang karena orang Yahudi zaman dulu terutama yang hidup sederhana, seringkali menyediakan suatu bagian di rumahnya untuk tempat tinggal binatang. Jadi tidak tersekat seperti rumah dan kandang pada masa kini. Bagaimana pun, tempat itu pasti kotor dan bau meskipun dibersihkan lebih dulu, dan tetap tidak steril serta bau. Suatu tempat yang tidak layak bagi seorang bayi yang seharusnya ditaruh di tempat bersih dan sehat.
Mengapa Anak Allah, Anak Raja di atas segala raja, mau lahir di tempat seperti itu? Mengapa Dia tidak memilih istana atau rumah mewah sebagai tempat kelahiran-Nya? Kita tidak mendapat jawaban pasti di dalam Alkitab tetapi kita tahu tujuan dan misi Tuhan Yesus datang ke dalam dunia. Dia datang karena mengasihi kita. Dia datang untuk menyatakan solidaritas dengan yang hina dan nista. Dia datang untuk menghibur dan memulihkan yang terluka. Semua itu hanya mungkin Yesus lakukan jika Dia mengidentifikasi diri dengan mereka yang paling rendah. Sejak kelahiran-Nya, Yesus sudah menyatakan identifikasi diri itu.
Bersyukurlah atas kemurahan Allah yang dengan rela mengutus Anak-Nya turun ke dunia, meski di tengah kesederhanaan dan kemiskinan. Jika bukan karena Yesus Kristus hadir di antara umat manusia, kita semua mungkin sampai saat ini masih terjerumus kenistaan dosa. Ayo, pujilah Bapa dan Anak-Nya karena kemurahan dan kemuliaan-Nya!
TUHAN YESUS MENJADI SAMA DENGAN YANG PALING HINA UNTUK MENGANGKAT MEREKA KE TEMPAT YANG PALING MULIA.