Lebih dari seorang pemenang
Roma 8:31-39
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
- Roma 8:37
Setiap kita ingin jadi pemenang. Hampir di semua area kehidupan, kita memiliki natur ingin menang. Di sekolah, ingin rangking satu. Di tempat kerja, ingin jadi direktur. Kita akan berusaha menjauhi kekalahan. Anda mungkin pernah mengalami kekalahan? Bagaimanakah perasaan Anda saat mengalami kekalahan? Orang yang kalah dan tidak siap menerima kekalahan, kerap kali marah terhadap diri sendiri, bahkan bisa marah kepada orang lain. Kalah menunjukkan kelemahan dan kita tidak mau menunjukkan kelemahan kita.
Di dalam kehidupan kekristenan, kita pun ingin menjadi pemenang. Menang atas pencobaan hidup. Menang atas rasa takut dan khawatir. Menang atas pergumulan hidup. Namun kenyataannya, tidak semuanya berjalan lancar. Kita mungkin masih merasa khawatir dan takut akan masa depan kita. Kita juga terkadang kalah atas pergumulan hidup.
Ayat emas hari ini menjadi penghiburan bagi kita semua. Ternyata Tuhan Yesus menjadikan kita, anak-anak-Nya, sebagai seorang pemenang. Bahkan firman Tuhan katakan bahwa kita “lebih daripada orang-orang yang menang”, mengapa Paulus memberikan keyakinan demikian? Pertama, karena Allah di pihak kita (ay. 31). Kita menjadi orang yang lebih daripada pemenang karena ada Allah di sisi kita, yang membela dan bersama kita. Kita menang karena Allah kita adalah Tuhan yang Mahakuasa dan dahsyat kuasa-Nya. Kalau hanya mengandalkan diri sendiri maka kita akan kalah.
Kedua, karena Allah mengasihi kita. Kasih bisa mengalahkan segala sesuatu. Apa buktinya? Coba tanyakan kepada sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Semua halangan dan tantangan akan dihadapi. Karena cinta kasih Tuhan, kita akan berusaha sedemikian rupa untuk bertahan. Karena kasih Allah, kita mau berjuang mengatasi kesulitan dengan sekuat tenaga. Karena kasih, Allah rela menjaga dan melindungi kita. Tuhan Yesus selalu memegang kita kuat-kuat, supaya kita tidak kalah dengan segala pencobaan dan penderitaan dalam hidup kita. Bahkan penguasa dunia pun tidak bisa memisahkan kita dari kasih Yesus (ay. 38-39).
Yakinlah saudaraku, kita diciptakan Allah untuk menjadi seorang pemenang. Imani dan percaya bahwa bersama Tuhan Yesus, kita bisa mengalahkan segala sesuatu.
Refleksi Diri:
- Apa kekalahan di masa lalu yang sempat membuat Anda putus asa dan ragu akan penyertaan Tuhan?
- Yakinkah Anda sekarang bahwa kasih Allah selalu menyertai Anda untuk menjadi seorang pemenang? Kenapa?