Bagikan artikel ini :

Level Terbaik

Kolose 3:22-25

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan hati tulus karena takut akan Tuhan.
- Kolose 3:22

Biasanya orang Kristen yang sungguh-sungguh pasti memiliki kerinduan besar untuk membuat suatu karya bagi lingkungan sekitarnya atau bahkan untuk mengubah dunia, salah satunya melalui profesi yang dijalaninya. Banyak yang memimpikan, melalui pekerjaannya yang dilakukan sungguh-sungguh akan membuahkan perubahan sistem maupun etos kerja yang lebih baik di tempatnya bekerja. Mimpi yang indah dan luar biasa jika bisa mengubah dunia, bukan? Namun, kenyataan tidaklah mudah. Terkadang segala integritas dan perjuangan kita serasa sia-sia. Apakah kalau begitu, lebih baik bekerja asal bekerja saja, tanpa perlu memikirkan bagaimana menjadi berkat? Apakah lebih baik menjalankan standar yang berbeda antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan?

Mari perhatikan ayat emas di atas, apa yang Rasul Paulus katakan sangatlah radikal. Cara kerjanya bukan di depan bos saja baik sementara di belakangnya amburadul, melainkan sekalipun tidak dilihat bos, para budak tersebut bekerja dengan hati tulus, takut akan Tuhan. Standarnya hanya satu: hidup untuk Tuhan, termasuk dalam pekerjaan. Tuhan memperhitungkan pekerjaan para budak dengan sungguh. Pekerjaan yang dipandang paling rendah pun dinilai oleh Tuhan. Mereka harus bertanggung jawab penuh kepada Tuhan.

Tuhan menetapkan standar bagi para budak dalam pekerjaan, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (ay. 23). Mereka diminta melakukan pekerjaan dengan level terbaik. Ketika mencuci kaki tuannya, menyapu, mencuci pakaian, mereka diminta melakukannya seperti untuk Tuhan. Seorang Kristen harus bekerja dengan level terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Kristus melakukan level terbaik selama pelayanan-Nya, Dia memberikan segalanya, yaitu diri-Nya sendiri agar kita bisa kembali pada panggilan mula-mula kita, yaitu hidup memuliakan-Nya.

Timothy Keller mengatakan pekerjaan sebagai “Pelayanan Kompetensi”, yaitu seorang pekerja yang melakukan pekerjaan dengan cemerlang sebenarnya memuliakan Allah lebih dari seorang pekerja yang melakukan pekerjaan dengan buruk tetapi berkata, “Aku melakukan ini untuk kemuliaan Tuhan.” Jadi, baik Anda seorang manajer atau petugas kebersihan, seorang wanita karier atau ibu rumah tangga, seorang pengusaha kuliner atau ojek online, bekerjalah dengan level terbaik.

Refleksi Diri:

  • Apakah selama ini Anda melihat pekerjaan Anda sebagai sebuah panggilan dari Tuhan?
  • Apa yang ingin Anda lakukan agar bisa bekerja dengan level terbaik untuk memuliakan Tuhan?