Bagikan artikel ini :

Lingkaran pujian

Mazmur 34:1-11

Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
- Mazmur 34:4

Salah satu ciri orang yang memuji Allah adalah ingin orang lain juga memuji Allah. Pujian tidak hanya menjadi milik saya sendiri tetapi diharapkan dapat menjadi milik orang lain pula. Dengan kata lain, tugas orang percaya adalah memperbesar lingkaran pujian. Logikanya begini: Jika Allah adalah Allah yang saya puji, maka saya rindu Dia juga dipuji oleh yang lain. Saya memuji Tuhan karena sudah mengalami pertolongan-Nya. Jika saya melihat orang lain membutuhkan pertolongan, bukankah wajar jika saya membagikan pengalaman ditolong Allah agar orang itu juga mendapat pertolongan Allah dan kemudian memuji Allah? Dengan cara ini, kita memperbesar lingkaran pujian.

Mengapa penting memuji Tuhan? Karena tujuan hidup manusia yang paling penting bukanlah mencari kebahagiaan bagi diri sendiri. Tujuan hidup manusia yang paling hakiki adalah memuji dan memuliakan Allah. Terdengar absurd? Tapi coba Anda renungkan, apakah Anda bisa bahagia jika hidup memuji dan memuliakan diri sendiri? Mungkin ada yang mengatakan ia merasa bahagia, tetapi itu karena ia belum merasakan kebahagiaan yang lebih tinggi lagi, yaitu kebahagiaan di dalam Tuhan. “Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.” (ay. 11). Bandingkan dengan orang-orang yang tidak mencari Tuhan, mereka terus merasa di dalam kekurangan.

Mengapa pula penting memperbesar lingkaran pujian? Karena dengan semakin besarnya lingkaran pujian, semakin besar pula kita merasakan suasana suka-cita di dunia ini. Dengan kata lain, besarnya lingkaran pujian memperbesar atmosfer kerajaan Allah di muka bumi ini. Jika suasana ilahi meliputi kita, bukankah kita semakin bahagia?

Biarlah melalui perenungan ini, kita disadarkan bukan saja kita anak-anak Tuhan yang bisa memuji Tuhan Yesus, tetapi hendaklah pujian itu menjalar kepada orang-orang di sekitar kita juga. Jadikan kerinduan kita untuk memuji Dia sebagai langkah awal untuk memperkenalkan Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya dan sebagai kesaksian yang menguatkan bagi saudara-saudara seiman.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda mau menjadikan kebiasaan memuji Allah sebagai gaya hidup Anda?
  • Seberapa besar kerinduan Anda untuk memperbesar lingkaran pujian? Apa alasannya?