Bagikan artikel ini :

Makin Besar Hartanya, Makin Besar Godaannya

Pengkhotbah 2:7-9

Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
- Amsal 30:8b-9

Meski berakhir dengan dosa penyembahan berhala, Salomo adalah raja paling sukses di sepanjang sejarah kerajaan Israel. Tidaklah heran karena Salomo begitu berhikmat dan mengiringi hikmatnya adalah kekayaan, sehingga ia menjadi “lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem” (ay. 9).

Namun, tahukah Anda bahwa tindakan Salomo yang membuat menjadi lebih besar adalah larangan yang Tuhan berikan kepada seorang raja? Di dalam Ulangan 17:16-17, Tuhan memberikan tiga larangan kepada raja Israel, yakni: (1) tidak boleh mengumpulkan kuda, (2) tidak boleh punya banyak istri, dan (3) tidak boleh mengumpulkan banyak emas dan perak. Seorang raja tidak boleh mengumpulkan banyak kuda karena kuda didatangkan dari Mesir. Mengumpulkan kuda menunjukkan bahwa seorang raja lebih mengandalkan kekuatan militer Mesir dibandingkan pertolongan Tuhan. Ia juga tidak boleh mengumpulkan banyak istri karena para istri ini mungkin saja akan memperkenalkan dewa-dewi asing mereka. Ia juga tidak boleh mengumpulkan banyak emas dan perak, karena ia kemungkinan akan menjadi raja yang sombong dalam kebesarannya. Inilah yang terjadi pada Salomo. Tiga hal yang dilanggar Salomo (1Raj. 10:26, 11:3).

Pertanyaannya, mengapa hukum ini tidak diberikan kepada semua orang, melainkan hanya kepada raja-raja? Memangnya orang biasa tidak bisa jatuh ke dalam dosa yang sama? Jawabannya adalah karena godaan orang-orang kaya untuk jatuh dalam hal-hal seperti ini jauh lebih besar. Kesempatan terjatuh sangat mungkin terbuka setiap saat untuk mereka. Sementara orang miskin? Di satu sisi menjadi miskin memang tidak enak, tetapi setidaknya ia tidak perlu terus-menerus mengalami godaan seperti ini.

Banyak orang meminta kekayaan. Namun, Tuhan tahu kapasitas dan tanggung jawab kita. Lihat saja mereka yang menang lotere. Sebagian besar berakhir pada kemiskinan, kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, dan akhirnya berharap tidak pernah memenangkan lotere tersebut. Mungkin Tuhan tidak memberi kita kekayaan secara berlebihan seperti rekan- rekan kita karena Dia tahu kita orang yang tidak bertanggung jawab, bodoh, dan mudah jatuh ke dalam dosa kalau diberi banyak.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda mensyukuri apa yang Tuhan berikan? Ataukah Anda selalu merasa kurang dan membandingkan diri dengan orang yang memiliki lebih?
  • Apakah cara Anda menggunakan uang acap kali membuat Anda jatuh ke dalam dosa, misalnya dalam kesombongan?