Bagikan artikel ini :

Melayani Serupa Yesus (1)

Matius 20:20-28

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28

Dalam renungan kali ini, saya ingin menuliskan seri perenungan mengenai makna dari melayani. Saya menuliskannya berdasar perkataan dari Yesus bahwa Dia datang ke dunia untuk melayani, bukan untuk dilayani sebagai raja atau Tuhan. Yesus bahkan melayani sampai memberikan nyawa-Nya, supaya orang yang terpenjara karena dosa bisa mengalami penebusan yang membebaskannya.

Pertama-tama, sikap melayani berarti peduli. Melayani mewakili sikap kepedulian terhadap orang lain yang mendorong Anda untuk memberikan sesuatu kepadanya. Peduli adalah rasa simpati nan tulus yang menuntut perhatian dan pemberian dengan segenap jiwa Anda. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan mengganggap setiap orang yang datang kepada kita adalah orang-orang istimewa dan menerima mereka dengan penuh sukacita. Kepedulian juga dilakukan dengan mengunjungi mereka untuk memberikan kabar sukacita, menguatkan batin, memberi bantuan materiil atau melancarkan keinginan mereka yang baik dan benar.

Sewaktu di Tiongkok, kami melayani dengan merintis gereja-gereja rumah. Pelayanan yang tidak mudah tapi justru kami mengalami Tuhan yang selalu memberi hikmat, kekuatan, dan kecukupan dengan cara-cara yang unik. Tidak semua pelayanan kami didukung dengan dana yang mencukupi. Saya pernah berdoa, Tuhan kirimkan kepada saya 25 orang yang punya pekerjaan stabil untuk melakukan pelayanan ini.

Lalu Tuhan kirim orang-orang beraroma khusus sehingga kami harus menyediakan bedak penghilang bau keringat, deodoran, dan parfum supaya jemaat bisa beribadah dengan nyaman. Saya jadi tersenyum karena kami harus melayani orang yang jarang mandi dan perlu dididik supaya punya gaya hidup yang lebih bersih. Mendidik dan melatih mereka tak jarang perlu kesabaran. Lalu Tuhan kirimkan mahasiswa-mahasiswa yang uang kiriman dari daerahnya terlambat bisa sampai berminggu-minggu, kami harus pikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan pangan mereka. Tuhan juga kirimkan yang sakit, jauh dari orangtua dengan uang sangat sedikit, tapi harus menjalani operasi tumor. Kunjungan saja tidaklah cukup, harus ada perhatian dan kepedulian yang lebih dari itu.

Apa kepedulian Anda terhadap orang-orang yang dikirimkan Tuhan yang hadir di sekitar Anda? Mari miliki kepedulian sehingga pelayananan kita sungguh dipandang baik oleh Tuhan Yesus, Raja kita. Salam kepedulian.

KEPEDULIAN DITUNJUKKAN DENGAN MENGANGGAP SETIAP ORANG YANG DATANG KEPADA ANDA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG ISTIMEWA.