Bagikan artikel ini :

Melayani Serupa Yesus (2)

Markus 10:35-45

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28

Perenungan kedua mengenai melayani mencakup sikap merendahkan diri yang positif sehingga orang lain merasa diutamakan. Seperti yang Yesus lakukan yang tercatat di Filipi 2:8, “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Dalam bahasa Indonesia sehari-hari, kata “rendah diri” seolah identik dengan rasa minder (merasa dirinya kurang). Kemudian dibedakan dengan istilah “rendah hati” yaitu, suatu sikap terpuji yang menjadi lawan dari sikap sombong. Namun, Alkitab menempatkan sikap merendahkan diri dan rendah hati sama derajatnya, yaitu menunjukkan sifat “humble”.

Humble adalah menempatkan diri pada posisi yang rendah. Orang yang dilayani dianggap berada pada posisi yang lebih tinggi. Merendahkan diri sebagai seorang pelayan tidak dilakukan atas perintah orang yang dilayani, tetapi atas kemauan dan kerelaan diri sendiri. Yesus adalah Tuhan yang berkuasa dan berdaulat, Dia rela merendahkan dirinya seperti orang yang tak berdaya, tak punya kekuatan, hingga menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan. Itulah pemberian terbaik demi kebaikan kita manusia yang dilayani-Nya.

Merendahkan diri adalah perkara sulit dan langka yang bisa dilakukan oleh orang Kristen. Sekalipun banyak orang mengajarkan tentang servant leadership atau humble servant, tapi soal merendahkan diri nampaknya jauh dari praktik hidup kekristenan. Semakin ke sini semakin jarang terlihat. Padahal, sorga bergempita ketika pengikut Kristus rela melawan ego yang susah menerima jika dipandang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa oleh orang lain. Apakah itu berarti tak satu pun orang Kristen bisa merendahkan diri? Jika Yesus memberikan teladan, itu artinya akan ada orang yang bisa mengikuti teladan Kristus. Mereka yang bersedia untuk menekan ego diri sendiri demi keserupaan dengan Kristus, merekalah yang akan mengharumkan nama Kristus.

Saudaraku, marilah kita berjuang dengan keras seperti seorang tentara yang berperang di garis depan. Berperang melawan ego sendiri agar kita bisa menyenangkan Yesus dan memuliakan-Nya. Siapakah yang rela merendahkan diri demi melayani sesama yang berarti juga melayani Tuhan Yesus? Saya harap Anda semua demikian.

Salam merendahkan diri.

MERENDAHKAN DIRI BERARTI MENEMPATKAN DIRI PADA POSISI LEBIH RENDAH ATAS DASAR KERELAAN DIRI SENDIRI.