Bagikan artikel ini :

Memaknai Natal Dengan Memberi

Yohanes 1:1-18

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.
- Yohanes 1:14

Tidaklah benar tudingan bahwa orang Kristen menuhankan manusia. Alkitab mencatat bahwa pada mulanya adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Yesus bukanlah manusia yang diperilah oleh orang Kristen. Yesus adalah Allah yang datang sebagai manusia.

Mengapa demikian? Manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada kebajikan atau amalan yang dapat menghapus dosa manusia. Sementara itu, semua manusia berdosa harus menanggung murka Allah. Jika karena satu orang Adam, semua manusia di dunia berdosa maka harus ada manusia yang mewakili sesamanya untuk menanggung hukuman dosa. Manusia tersebut haruslah kudus, tidak ada dosa sama sekali. Karena itu Allah sendiri datang sebagai manusia, di dalam Kristus Yesus dan Dia layak mewakili manusia di hadapan Allah.

Apa artinya bagi kita? Kalau Allah sendiri mencintai manusia, sampai-sampai Dia sendiri mau menjadi manusia, maka seharusnya kita sebagai manusia lebih bisa mencintai dan merasakan kasih sesama manusia lain. Pernyataan cinta Tuhan Yesus kepada manusia diwujudkan-Nya dengan datang ke dunia sebagai manusia, yang kita sebut Natal. Alkitab mengajarkan orang yang percaya Yesus untuk men- cintai Allah dalam diri sesama.

Bagaimana seharusnya kita merayakan Natal? Perayaan yang menghabiskan jutaan bahkan miliaran rupiah bukanlah semangat Natal sejati. Doorprize, hadiah- hadiah, tarikan undian pada waktu Natal bisa mengaburkan arti Natal yang sesungguhnya. Merayakan Natal harusnya belajar mencintai sesama. Peristiwa Natal tidak boleh dilewatkan tanpa cinta kita kepada sesama. Cinta dalam keluarga, dalam lingkungan, bahkan sampai menjangkau keluar lingkungan. Bagaimana caranya? Cinta selalu berarti memberi. Memberi apa yang kita miliki, supaya yang diberi merasa dicintai. Setiap kita dapat memilih cara yang paling baik untuk memberi.

Berikanlah cerita tentang bagaimana Yesus mengasihi orang berdosa kepada mereka yang belum bertobat, berikanlah makanan kepada mereka yang kelaparan, berikanlah waktu kepada mereka yang butuh sahabat, berikanlah telinga kepada mereka yang ingin curhat karena sesak hidupnya, berikanlah sebagian uang kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, dan sebagainya.

Tuhan sudah memberikan kasih dan pengorbanan-Nya untuk Anda. Apa yang Anda akan berikan kepada Tuhan melalui sesama? Salam hidupilah Natal.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan Natal ke dunia yang mampu menyelamatkan Anda dari hukuman dosa?
  • Apa tindakan nyata memberi kepada sesama di momen Natal sebagai bukti cinta kasih Anda kepada Kristus Yesus?