Memandang Kepada Salib Kristus
Kolose 3:5-17
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
- Kolose 3:14
Film-film kungfu yang begitu populer di Asia ceritanya umum didasari oleh hasrat akan keadilan dan kebenaran. Latar belakangnya sesungguhnya benar dan baik, tapi sayangnya solusi film-film tersebut atas ketidakadilan dan ketidakbenaran yang terjadi adalah melalui tindakan balas dendam. Keluarga-keluarga yang dikisahkan dalam film akhirnya saling membunuh secara turun-temurun demi memuaskan rasa keadilan dan kebenaran pribadi.
Ketidakadilan, ketidakbenaran atau berbagai problema hidup lainnya adalah suatu kenyataan. Menarik apa yang disampaikan Paulus dalam Kolose 3, mengenai respons yang benar dalam menjalani kehidupan yaitu dengan mengenakan (1) belas kasihan, bukannya kemarahan atau ketidakpedulian terhadap orang lain (2) kemurahan hati, bukannya kepahitan (3) kerendahan hati, bukannya kesombongan (4) kelemahlembutan, bukannya sikap yang kasar (5) kesabaran, bukannya kemarahan (6) kesabaran atas kesalahan orang lain, bukannya kebencian, serta (7) pengampunan, bukannya balas dendam.
Karakter-karakter yang dinyatakan di atas merupakan karakter Kristus yang dipraktikkan oleh-Nya sepanjang hidup dan pelayanan-Nya di dunia. Bagaimana cara kita dapat menerapkan karakter-karakter tersebut? Jawabannya bisa kita temukan di ayat 14, yaitu dengan mengenakan kasih, tepatnya kasih Kristus. Cara “mengenakan” kasih adalah dengan memfokuskan pandangan kita kepada Kristus yang telah merelakan diri-Nya dihukum dan disalib demi kita. Lihat dan pelajari teladan Yesus tentang bagaimana Dia bersikap terhadap kita meskipun kita adalah manusia berdosa yang tidak layak dikasihi.
Saat kita mencoba meniru apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, kita dimampukan untuk berbelaskasihan karena Dia sudah terlebih dahulu berbelaskasihan kepada kita. Kita dimampukan untuk bersabar karena Kristus sudah lebih dahulu bersikap sangat sabar kepada kita. Kita dimampukan untuk mengampuni karena Kristus sudah terlebih dahulu mengampuni kita yang sebetulnya sangat jahat ini.
Mari wujud nyatakan teladan dan kasih Kristus di dalam kehidupan kita. Saat berusaha memandang kepada salib Kristus, kita akan dimampukan merespons secara tepat dan benar saat menghadapi berbagai situasi yang kurang baik dan merugikan kita. Mari kenakan kasih Kristus di atas segalanya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah memandang kepada salib Kristus ketika merespons suatu problema kehidupan?
- Bagaimana selama ini Anda merespons situasi sulit, khususnya ketika menghadapi orang-orang yang begitu “menyedot” tenaga dan hati Anda?