Bagikan artikel ini :

Membagikan Kemurahan Kepada Sesama

Lukas 10:25-37

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
- Galatia 5:22-23a

Kemurahan atau khrestotes dapat diartikan sebagai kebaikan yang dipenuhi dengan sifat murah hati. Karakter kemurahan menolong seseorang untuk bersikap baik dan murah hati kepada siapa pun juga, baik orang yang mengasihinya atau pun tidak. Bersikap murah hati terhadap orang yang baik kepadanya adalah mudah, tetapi terhadap orang yang tidak baik harus diakui tidaklah mudah. Namun ingatlah, kemurahan Allah telah diterima oleh orang percaya secara berkelimpahan. Roh Kudus dapat memampukannya untuk bersikap murah hati kepada orang yang tidak menyukainya. Jadi, bersikap murah hati dimungkinkan dalam segala situasi dan kepada siapa pun juga.

Kemurahan tidak boleh berhenti pada diri sendiri tetapi harus dibagikan kepada sesama manusia dan dilandaskan kasih yang tulus. Karena dibagikan dengan tulus maka kemurahan bukan bertujuan untuk pencitraan tetapi murni untuk menolong orang lain. Kristus terlebih dahulu telah memberikan teladan bagi kita dengan membagikan hidup-Nya sendiri agar orang yang percaya kepada-Nya diselamatkan. Dengan berbagi kemurahan kepada orang lain, seseorang dapat terus bertumbuh semakin menyerupai karakter Kristus. Hidupnya bukan hanya menyenangkan Tuhan tetapi juga akan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya.

Yesus memberikan perumpamaan orang yang murah hati di dalam bacaan hari ini. Orang Samaria dianggap musuh oleh orang Yahudi, tetapi justru dialah yang menolong orang Yahudi yang terkapar di jalan akibat dirampok dan dianiaya para penyamun. “Sesama” dalam konteks budaya saat itu adalah sesama orang Yahudi, jadi orang Samaria jelas bukan sesamanya. Namun, bagi orang Samaria sesama adalah semua manusia. Ia tidak mengenal orang yang terkapar itu, tetapi melakukan tindakan murah hati dengan menolongnya. Ia menunjukkan belas kasihnya dengan membalut luka-luka serta menyiraminya dengan minyak dan anggur, lalu membawanya ke penginapan. Bahkan orang Samaria rela merogoh kocek uang pribadinya untuk membayar penginapan.

Seorang Samaria melakukan kemurahan tidak menuntut kembali untuk dikasihi dan bukan untuk kepentingan dirinya, melainkan kepentingan orang yang ditolongnya. Kemurahan seperti ini seharusnya dipraktikkan oleh setiap orang percaya kepada sesama. Ayo, jadilah berkat dengan memiliki karakter murah hati dan bagikanlah kasih Kristus melalui diri Anda.

Refleksi Diri:

  • Adakah orang yang kepadanya Anda sulit menunjukkan sikap murah hati? Jika ada, mintakan Roh Kudus menolong Anda.
  • Pikirkanlah bagaimana Anda dapat membagikan sikap murah hati kepada sesama seperti yang Yesus teladankan?