Membangun Di Atas Batu Karang
Matius 7:24-27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
- Matius 7:24
Di dunia ini ada empat kategori orang Kristen. (1) Mereka yang mau mendengar dan belajar firman serta menghidupinya. (2) Mereka yang mau mendengar tapi tidak mau belajar firman. (3) Mereka yang tidak mau mendengar dan belajar firman. (4) Mereka yang mau mendengar firman kemudian merasa diri yang paling benar lalu sibuk mencari kesalahan orang lain.
Yesus mengajarkan pentingnya menjadi orang Kristen yang suka mendengar, melakukan, serta menghidupi firman Tuhan. Ia diumpamakan sebagai orang yang bijaksana. Apa cirinya? Orang bijaksana selalu berpikir ke depan, mengantisipasi segala hal terburuk yang mungkin terjadi di masa depan. Ia konsisten membangun iman kerohaniannya setiap hari melalui saat teduh dan intimasi bersama Tuhan.
Tuhan Yesus menegaskan bahwa orang yang bijaksana membangun rumahnya di atas batu karang, sebaliknya yang bodoh membangun di atas pasir. Sepintas orang yang membangun di atas batu karang tampaknya bodoh karena mencari kesusahan, buang waktu, dan energi. Namun, yang ditekankan adalah proses menentukan hasil. Jika suatu pekerjaan dikerjakan dengan mudah, cepat, dan asal jadi, maka hasilnya tidak akan bertahan lama ketika diuji oleh angin dan badai. Namun sebaliknya, jika dikerjakan dengan proses yang benar, lambat, dan sabar, maka hasilnya tentu bertahan lama.
Kemudian datanglah angin dan badai melanda kedua rumah yang sepintas tampak luarnya sama, padahal tampak dalamnya, yaitu fondasi yang tidak kelihatan yang harus diperhatikan. Ketika angin dan badai melanda kedua rumah ini, terbuktilah kualitas fondasinya. Rumah yang didirikan di atas batu karang tetap kokoh bertahan, sementara yang di atas pasir, rubuh dan rusak. Fondasi adalah simbol hidup orang Kristen. Fondasi batu karang berarti sikap hidup yang taat firman dan bergantung kepada Kristus. Sementara fondasi pasir berarti sikap hidup yang hanya mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya.
Anda termasuk kategori orang Kristen yang mana? Ingatlah, sebagai orang Kristen penting untuk membaca, menghafal, dan melakukan firman. Jika kita rutin melakukannya setiap hari, rumah rohani kita akan kokoh bertahan melewati badai cobaan, ujian, kesulitan, dan penderitaan.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda ketika mendengar khotbah di gereja, mendengar firman di Youtube atau ketika membaca Alkitab? Adakah firman Tuhan menggetarkan jiwa Anda?
- Apa yang Anda lakukan agar menjadi orang Kristen yang bijaksana dalam membangun iman kerohanian melalui firman Tuhan?