Bagikan artikel ini :

Membangun Kesetiaan Terhadap Pasangan

1 Korintus 13:4-13

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
- 1 Korintus 13:13

Kisah kehidupan suami-istri yang ideal bukan hanya ada di novel-novel tetapi seharusnya menjadi harapan yang diperjuangkan setiap pasangan suami-istri Kristen. Pernikahan yang benar dan indah di dalam iman Kristen, bukanlah digambarkan dengan hubungan fisik semata. Gambaran demikian justru merusak konsep relasi kasih yang diinginkan Tuhan. Relasi kasih yang benar membangun kesetiaan dalam pernikahan. Kesetiaan dalam pernikahan menjadi modal bagi setiap pasangan untuk menjalani kehidupan suami-istri yang indah.

Kesetiaan pernikahan dibangun atas dasar kasih yang dinyatakan firman Tuhan. Pasal 1 Korintus 13 menjelaskan gambaran kasih yang merupakan suatu sifat yang membangun pengertian, mengantar kepada kesukaan akan kebenaran, dan menciptakan semangat kedamaian dalam pernikahan. Komitmen terhadap pasangan muncul karena mengingat janji yang dibangun bersama di saat masa pacaran, saat hari pernikahan, dan saat menjalani tahun-tahun pernikahan.

Nilai kasih yang dibangun dengan komitmen pernikahan bersifat total. Total berarti ada keinginan setiap pasangan untuk mau memperjuangkan yang terbaik bagi pasangannya. Kasih yang total selalu berupaya untuk meninggalkan hal-hal yang sifatnya egois. Pemikiran yang mengejar kepuasan fisik berubah menjadi mencari kepuasan kasih batiniah. Diperlukan penyesuaian dan pengertian sehingga setiap pasangan memupuk pengembangan kasih batiniah dalam membangun kesetiaan pernikahan.

Pada saat pasangan suami-istri membangun kehidupan keluarga dalam nilai-nilai kasih maka akan ada kesediaan satu sama lain untuk saling mengakui kelemahannya masing-masing dan pada saat yang sama terjadi sikap yang saling memaafkan. Kehidupan pasangan yang saling mengasihi akan menjadi teladan indah bagi anak-anaknya. Generasi demi generasi dibangun dalam suasana ke- hidupan yang saling mengasihi, menjadi aset berharga bagi kesaksian iman Kristen di tengah dunia yang semakin egois.

Marilah membangun keluarga yang saling mengasihi bersama pasangan Anda, yang dapat memberikan dampak bagi setiap insan untuk mengenal Kristus. Dunia modern yang sudah bengkok merupakan sebuah tantangan untuk memikirkan kehidupan keluarga yang mendahulukan kesetiaan, terutama terhadap pasangan Anda. Kehadiran keluarga yang saling mengasihi dan diikat dalam kesetiaan, menjadi daya tarik yang menghadirkan nilai-nilai kesaksian kasih dari Kristus.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana selama ini upaya Anda dalam membangun kesetiaan terhadap pasangan dan keluarga? Apa wujud kesetiaan yang Anda lakukan?
  • Apakah keluarga Anda sudah menghadirkan nilai-nilai kesaksian kasih kepada keluarga yang lain?