Bagikan artikel ini :

Memilih Memegang Integritas

Yosua 10:1-27

Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama
dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.
- Yosua 10:7

Mempraktikkan integritas di tengah zaman yang bengkok bukanlah perkara mudah tetapi tidak mustahil untuk dilakukan. Melakukan perbuatan baik kepada orang yang menyenangkan kita tentu lebih mudah ketimbang melakukannya kepada orang yang telah menipu kita. Dibutuhkan integritas yang kuat untuk melakukan kebenaran yang kita yakini dan pegang.

Yosua tahu dirinya telah diperdaya oleh orang Gibeon dengan mengadakan perjanjian persahabatan. Tak lama setelah ditipu, Yosua didatangi oleh utusan Gibeon yang meminta bantuan sebab semua raja orang Amori telah bergabung untuk melawan mereka.

Nampaknya, orang Gibeon yang sebetulnya merupakan bagian dari orang Amori dianggap berkhianat karena mengadakan persahabatan dengan Israel. Israel saat itu dianggap sebagai musuh oleh orang Amori sebab dinilai membahayakan mereka. Orang Gibeon berada dalam situasi terjepit dan besar kemungkinan bila diserang, mereka tidak dapat bertahan. Di dalam situasi tersebut bisa saja Yosua berdiam diri dan membiarkan mereka diserang. Sikap diam tidak menyalahi perjanjian persahabatan sebab yang menghancurkan mereka adalah bangsa lain.

Meskipun telah ditipu, Yosua tetap bersikap baik. Ia memegang integritas dengan memilih menyelamatkan orang Gibeon karena telah bersumpah di hadapan Allah melalui perjanjian persahabatan tersebut. Sikap hormat kepada Allah mengalahkan ketidaksukaan dirinya atas orang Gibeon. Yosua lalu memimpin seluruh tentara Israel bersama-sama bergerak maju dari Gilgal.

Apa yang dilakukan Yosua sangat menyenangkan Tuhan sebab ia mengutamakan Allah. Tuhan akhirnya memberikan kemenangan atas raja-raja Amori yang menyerang Gibeon dengan melakukan mukjizat yang berlawanan dengan siklus alam. Allah membuat matahari dan bulan tak bergerak di atas tanah Gibeon dan lembah Ayalon sampai bangsa Israel mengalahkan orang-orang Amori.

Yosua memberikan teladan mengenai integritas sebagai seorang anak Tuhan. Yosua tidak terdistraksi oleh situasi dan ketidaksukaan pribadi sebab di dalam hidupnya ia mengutamakan Tuhan. Ingatlah selalu, situasi dan orang yang Anda hadapi dapat berubah tetapi kasih Tuhan tak pernah berubah. Berdoalah supaya Tuhan Yesus menjaga integritas Anda sebagai anak Tuhan karena melaluinya orang lain dapat mengenal Anda sebagai murid Kristus.

Refleksi diri:

  • Apakah intergitas Anda sebagai anak Tuhan pernah terganggu saat menghadapi situasi buruk yang menimpa Anda?
  • Bagaiamana cara Anda agar dapat mempraktikan integritas di dalam hidup Anda?