Bagikan artikel ini :

Mempertahankan Kasih Semula

Wahyu 2:1-7

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Wahyu 2:4

Aku mencela engkau,” itulah yang dikatakan Allah kepada umat-Nya di Efesus dan kepada kita semua. Tuhan tidak suka ketika umat-Nya meninggalkan kasih yang semula. Apa itu kasih yang semula? Kasih semula adalah kasih yang begitu dalam dan penuh ketaatan kepada Kristus dan pada firman-Nya.

Dulu ketika Anda dan saya pertama kali mengenal Tuhan Yesus, bukankah hati kita begitu kuat melekat kepada-Nya. Setiap saat kita memikirkan firman dan perkataanNya. Kita begitu bersemangat mengikut Dia. Kita rela melakukan ini dan itu demi Dia. Namun seiring waktu, kasih kita menjadi pudar.
Kasih itu kembali menjadi biasa lagi, bahkan terkadang suam-suam kuku.
Kita memang masih berdoa. Masih beribadah ke gereja, mungkin juga masih pelayanan. Namun, semua itu kita lakukan dengan perasaan biasa-biasa saja, tanpa ada semangat dan kerinduan yang mendalam.

Sekarang kita sudah banyak kegiatan, keperluan keluarga, urusan pekerjaan, sekolah anak, dan sebagainya. Kita juga banyak khawatir dan menyusahkan diri karena terlalu banyak hal dalam hidup yang ingin diwujudkan. Lalu kita mulai lupa tentang kasih yang semula ini. Kita lupa bahwa sebetulnya kasih semula bisa mendekatkan kita lebih lagi kepada Sang Pemelihara hidup kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Suatu hari saya membaca sebuah tulisan yang membuat saya merenung:
falling in love is easy, but staying in love is very special. Ya benar, jatuh cinta itu mudah dan bikin kita berbunga-bunga untuk sesaat. Namun, mempertahankan bara cinta yang ada di dalam hati kita butuh komitmen, pengorbanan, dan hati yang tulus. Tanpa itu semua, kita manusia mudah lupa dengan semangat mengasihi yang mula-mula.

Saya jadi berpikir, masihkah saya mempertahankan kasih yang semula di dalam hati saya? Mari kita ambil waktu untuk mengoreksi diri, melihat lebih ke dalam lagi, masihkah Kristus menjadi yang utama bagi saya? Masihkah saya rindu berduaan saja dengan-Nya di dalam doa dan waktu teduh? Selamat merenung di hari yang baru ini.

KASIHILAH ALLAH DENGAN KASIH SEMULA YANG KONSISTEN.