Bagikan artikel ini :

Menanti Janji Yang Pasti

2 Petrus 3:8-16

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
- 2 Petrus 3:9

PHP atau Pemberi Harapan Palsu, sebuah istilah yang digunakan oleh orang-orang ketika merasa mendapatkan janji palsu dari orang lain. Manusia sering kali memberikan janji dan salah satu kebiasaan manusia lainnya adalah melupakan atau mengingkari janji tersebut. Jika seseorang memberikan janji, tetapi di kemudian hari ia melupakan atau mengingkarinya maka orang yang diberikan janji akan merespons dengan geram, “Jangan PHP ya!”

Bersyukur Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang PHP. Kita dapat membaca di sepanjang Alkitab, tidak ada satu janji pun yang Allah ingkari. Semua janji yang telah Allah sampaikan, sungguh nyata terjadi. Fakta ini juga disampaikan oleh Rasul Petrus di dalam suratnya yang kedua. Petrus telah melihat bahwa Allah “tidak lalai menepati janji-Nya”. Petrus ingin mengingatkan kepada para pembacanya bahwa Allah tidak pernah lupa terhadap janji-janji-Nya. Allah tidak sedang PHP. Janji Allah selalu dipenuhi-Nya, termasuk mengenai janji di hari kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya.

Saat ini, mulai banyak kaum muda yang tidak mau percaya hidupnya diatur oleh Tuhan. Mereka mulai tidak percaya akan akhir zaman karena banyaknya bukti ilmiah yang lebih masuk akal, maupun berbagai alasan pergumulan lainnya. Dalam menanti janji Allah, khususnya Hari Tuhan, kita tentu tidak pernah tahu kapan hari itu akan terjadi. Namun, satu hal yang perlu diingat, janji Allah akan hari di mana Tuhan Yesus datang kembali adalah janji yang pasti. Jangan sampai karena kenyamanan saat ini, membuat kita ragu akan janji kedatangan Allah. Kita perlu terus berfokus kepada Allah agar tidak tergoda untuk meragukan janji-janji Tuhan.

Kiranya setiap kita dapat terus menanti janji-janji Tuhan yang pasti dengan penuh pengharapan. Mungkin saat ini kita sedang bergumul, ingin menyerah, melupakan siapa pemegang kendali hidup kita, tetapi ingat dan percayalah akan janji-janji Tuhan. Biarlah janji Allah akan hari kedatangan-Nya, memberikan kita pengharapan untuk terus berjuang. Tidak hanya sekadar berjuang, tetapi juga dengan sungguh menjadikan hari akhir kita bersama Tuhan sebagai tujuan utama yang akan kita capai.

  • Refleksi Diri:
  • Apa janji-janji Tuhan yang sudah Dia penuhi selama ini? Bagaimana pemenuhan janji tersebut bisa menguatkan Anda?
  • Apa yang akan Anda persiapkan dan lakukan untuk menyambut Hari Tuhan?