Bagikan artikel ini :

Menanti pertolongan Tuhan

Keluaran 32:1-20

Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir - kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”
Keluaran 32:1

Persoalan-persoalan hidup sering membuahkan perasaan tidak mampu lagi untuk menghadapinya. Kenyataan hidup seperti ini membuat kita merasa seperti sendirian dan rasanya mau mati. Kita bertanya-tanya dengan berkata, “Kenapa hidupku berat sekali?” Kita, orang-orang yang sudah percaya jadi kehilangan pengharapan, yang akhirnya membuat iman percaya kita menjadi lemah. Apalagi jika setelah sekian lama berdoa tetapi belum melihat pertolongan Tuhan datang.

Ketidaksabaran menantikan pertolongan Tuhan membuat umat mudah beralih kepada berhala, seperti yang dilakukan bangsa Israel pada zaman Musa. Baru saja mereka berjanji untuk melakukan “semua yang Allah katakan”, umat tersebut menghancurkan ketentuan perjanjian mereka dengan tidak setia, turut ambil bagian dalam penyembahan berhala dengan mendesak Harun membuat patung emas untuk mereka sembah.

Ketika Musa kembali dari persekutuan dengan Allah dan melihat adegan yang memalukan ini, ia melemparkan loh batu di mana Allah telah menuliskan hukum moral dan memerintahkan agar anak lembu emas itu digiling menjadi tepung dan abunya dicampur dalam air yang diminum oleh umat tersebut. Setelah itu dengan tegas ia menegur mereka dan menyerukan untuk mendedikasikan ulang kesetiaan mereka kepada Allah yang benar.

Sebagai anak Tuhan, janganlah kita menjadi mudah putus asa dan cepat kehilangan pengharapan. Sebab di dalam keadaan apa pun kalau kita tetap memandang kepada Tuhan dan berharap kepada-Nya, Dia akan menyatakan pertolongannya tepat pada waktunya. Janganlah kita meragukan kasih Tuhan serta merasa bahwa belas kasihan Allah mulai memudar yang membuat kita undur dari Tuhan. Namun sebaliknya, hendaklah kita menjadi anak-anak Tuhan yang ingin terus belajar memercayainya dan mengikutinya dengan setia.

Saudaraku, apa yang telah membuat Anda kehilangan kesabaran menantikan pertolongan Tuhan? Yang membuat Anda mengandalkan sesuatu atau seseorang yang bukan Tuhan? Masih ada kesempatan untuk bertobat kembali agar kita bisa mengalami indahnya pertolongan Tuhan Yesus. Mari nantikan pertolongan-Nya. Salam kembali andalkan Tuhan Yesus.

PERTOLONGAN TUHAN YESUS TIDAK PERNAH DATANG TERLAMBAT. BERSABARLAH DAN TETAP PERCAYAKAN HIDUP ANDA KEPADA-NYA.