Mengandalkan Tuhan Yesus
Yeremia 17:1-18
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
- Yeremia 17:7
Selama masa di rumah saja, kita jadi belajar banyak kegiatan baru. Saya juga melakukan hal baru, yaitu mencukur rambut. Saya membeli alat cukur, lalu belajar mencukur. Siapa yang saya cukur? Kedua anak saya. Anak-anak begitu
percaya kepada saya ketika mencukur rambut mereka, padahal saya baru pertama kali melakukannya. Bagaimana hasilnya? Lumayan karena alat cukurnya bisa disetel. Namun, mengapa mereka bisa percaya saya? Jawabannya simpel, karena saya papanya. Mereka tahu saya tidak akan melakukan yang buruk. Sama jika kita mengenal siapa Tuhan yang kita percaya, kita akan mengandalkan-Nya.
Di dunia ini, menurut Yeremia ada dua tipe orang. Tipe pertama adalah orang yang mengandalkan manusia. “Beginilah firman TUHAN: ‘Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!’” (ay. 5). Contoh nyatanya bangsa Israel. Mereka berulang kali mengandalkan manusia ketika dalam kondisi terjepit. Mereka melihat bangsa mana yang kuat lalu mengandalkan bangsa tersebut. Bagaimana hasilnya? Selalu nol. Mereka dikecewakan.
Tipe kedua adalah orang yang mengandalkan Tuhan. “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (ay. 7). Orang yang percaya kepada Tuhan diberkati, artinya ia menikmati kehidupan ber-
sama Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti juga ia memercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya. Ia percaya bahwa Tuhan tidak pernah salah jalan, Dia selalu menyertai di dalam setiap pergumulannya. Orang itu juga percaya Tuhan memegang kendali seluruh kehidupannya. Ada sukacita yang bukan sesaat ketika mengandalkan Tuhan.
John Piper mengatakan bahwa ketika kita memercayakan hidup kepada Tuhan bukan berarti kita baik-baik saja, tetapi kita merasa baik-baik saja. Situasi yang kita alami mungkin tidak aman, tetapi kita merasa aman karena ada Tuhan. Sama halnya dengan keselamatan. Keselamatan diperoleh karena kita percaya kepada Tuhan Yesus dan hanya mengandalkan Dia saja karena Dia-lah satu-satunya yang sanggup menyelamatkan, tidak seorang pun di dunia ini yang bisa. Dalam hal keselamatan kekal saja kita mengandalkan Tuhan, seharusnya dalam perjalanan hidup sehari-hari kita juga mengandalkan Tuhan Yesus.
Refleksi Diri:
- Siapa atau apa yang sering Anda andalkan dalam hidup ini?
- Sikap seperti apa yang ditunjukkan orang yang mengandalkan Tuhan Yesus?