Bagikan artikel ini :

Mengapa Amalek Harus Musnah? (1)

1 Samuel 15:1-3

"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." 1 Samuel 15:3

Banyak pembaca Perjanjian Lama mengalami kesulitan ketika sampai pada teks yang berbicara tentang pemusnahan penduduk suatu kota atau bangsa. Ayat di atas adalah salah satu dari perintah yang Tuhan berikan lewat Nabi Samuel kepada Raja Saul. Pertanyaan kita adalah mengapa harus satu kota atau satu bangsa? Mengapa perempuan dan anak-anak, bahkan ternak pun harus dibinasakan?

Pertanyaan itu tidak akan dapat dijawab dengan sederhana. Namun, salah satu alasan yang menolong kita untuk memahaminya adalah soal dosa.
Bangsa-bangsa yang dimusnahkan itu menduduki Tanah Perjanjian yang akan Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Bangsa Israel tidak dapat hidup damai berdampingan karena mereka adalah bangsa-bangsa yang fasik. Jika mereka tetap eksis, maka mereka akan memengaruhi umat pilihan untuk ikut jalan hidup berdosa. Sudah merupakan kebenaran umum bahwa keburukan lebih cepat merusak yang baik daripada kebaikan memperbaiki keburukan.
Atas dasar inilah Tuhan memberi perintah yang tegas. Jadi, dari aspek keadilan mereka menerima apa yang menjadi konsekuensi dosa: maut. Upah dosa adalah maut.

Lalu mengapa para wanita dan anak-anak juga harus mati? Karena dosa bukanlah perkara perbuatan pribadi saja. Ada yang disebut dosa struktural. Dosa yang sudah mengakar di dalam masyarakat, menjadi budaya. Wanita dan anak-anak memang tidak ikut mengangkat senjata tetapi bukan berarti mereka tidak berdosa atau membawa budaya dan benih dosa. Jika mereka dibiarkan hidup, dengan cepat mereka akan menyebarkan budaya dosa itu.

Allah adalah Allah yang adil dan suci. Dosa tidak akan dibiarkan. Setiap pendosa akan dihukum. Hukuman tidaklah menyatakan Allah itu keji, tetapi menyatakan Dia adil. Adil artinya setiap perbuatan mendapat balasan yang setimpal. Jadi bukan saja dosa dihukum, tetapi hidup benar juga akan mendapat berkat. Syukur kepada Allah, dalam Yesus Kristus ada pengampunan dosa. Hukuman dosa telah ditanggung Yesus, sehingga kita diselamatkan.

HUKUMAN ALLAH TERHADAP DOSA ADALAH ADIL. SYUKUR YESUS TELAH MENANGGUNG HUKUMAN DOSA KITA.