Bagikan artikel ini :

Mengasihi dan mengampuni

Matius 18:21-35

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. - Yohanes 15:12

Di dalam Alkitab, Yesus memberi jaminan kepada kita akan kasih-Nya. Dia mengajak kita untuk saling mengasihi sebagaimana Bapa mengasihi-Nya dan Dia mengasihi kita.Yesus mengasihi kita lewat pengampunan-Nya. Sederhana, bukan? Itulah sebabnya mengapa kita harus mengasihi orang lain juga dengan mengampuni mereka. Sederhana terdengarnya, namun… tidak mudah untuk melaksanakannya.

Sewaktu di Tiongkok, kami mendirikan pusat-pusat pelatihan. Juga ada sekolah Alkitab tempat anak-anak muda yang baru bertobat, dididik gaya seminari. Tidak sedikit siswa yang berbuat salah, berulang, dan itu menyakitkan saya. Gesekan terjadi setiap hari karena kami tinggal, belajar, melayani, dan kemana-mana pergi bersama. Saya tidak menyukai gaya pendidikan teologia dimana guru datang hanya ketika mengajar, tapi tidak hadir di dalam kehidupan anak didiknya. Yesus mengajar dengan menampilkan keteladanan, itu yang coba saya ikuti, walau tidak mudah.

Jika murid sering buat salah dan minta maaf, sulit bagi saya untuk mengampuni karena itu terjadi berulang kali. Saya mulai meragukan kejujurannya. Namun saya selalu ingat, Allah tidak menghitung walau saya ribuan kali berdosa kepada-Nya. Allah terus menunggu saya kembali, tanpa dendam atau keinginan untuk membalas.

Bagaimana pun sulitnya kita mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Karena Yesus telah mengasihi kita terlebih dahulu, maka Dia memampukan kita untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Semakin banyak kasih pengampunan kita berikan, semakin banyak pula kita akan mengalami rahmat-Nya mengalir seperti arus air sungai yang deras!

Sesungguhnya bumi ini tak cukup luas bagi hati manusia yang saling membenci dan menjatuhkan. Sedangkan lubang jarum tidak terlalu sempit bagi mereka yang belajar saling mengasihi dan mengampuni. Kita perlu berjuang untuk memiliki kasih yang sanggup mengampuni sambil memohon rahmat Allah agar hati ini dipenuhi oleh kasih sorgawi.

Belajarlah... berusahalah... kasih-Nya yang seperti sungai akan mengalir melembutkan hati Anda yang keras. Itulah kebahagiaan yang kita terima ketika belajar untuk mengasihi seperti Tuhan Yesus mengasihi kita.

Salam lubang jarum yang tidak sempit.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah belajar mengasihi dengan saling mengampuni sama seperti Yesus berulang kali mengampuni Anda?
  • Sudahkah Anda bersyukur atas pengampunan Tuhan Yesus yang tiada ada habisnya?