Bagikan artikel ini :

Mengasihi Walau Terluka

Matius 5:43-48

Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
- Matius 5:46

Satu kali saya bertanya kepada seorang bapak, “Kalau Bapak asalnya dari mana? Keluarga Bapak di mana?” Lalu bapak ini menjawab, “Apa yang Bapak maksud dengan keluarga? Kadang keluarga kita juga tidak seperti keluarga.” Dari jawaban bapak ini tersirat adanya permasalahan dengan keluarganya. Banyak cerita sedih di dalam keluarga: suami istri yang pernah berjanji akan saling mencintai dalam keadaan apa pun menjadi saling menyakiti, orangtua yang sudah belasan tahun tidak berbicara dengan anaknya, anak yang membenci orangtuanya, belum lagi kakak beradik saling beradu di pengadilan karena masalah warisan. Sedih sekali melihat keluarga yang seharusnya menjadi tempat di mana kasih bersemi, sekarang gersang akan kasih.

Perhatikan ayat emas di atas. Pemungut cukai sangat dipandang buruk pada saat itu, seorang penjilat, pengkhianat bangsa, orang egois yang rakus harta. Dikatakan pemungut cukai bisa mengasihi kalau orang lain mengasihi dia. Kalau ada orang yang menguntungkan dia, dia pun akan mengasihi orang itu. Nah, orang-orang yang dicap jahat dan seperti tidak punya perasaan pun bisa mengasihi. Namun, cara murid Kristus berbeda. Kita bukan berprinsip:
lu baik, gua baik; kalau lu jahat, gua bisa lebih jahat. Tuhan Yesus menegaskan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (ay. 44). Inilah prinsip orang percaya, sekalipun orang lain jahat terhadap kita, kita tetap harus mengasihi dan berdoa bagi mereka. Apa bisa? Apa mungkin? Apa masuk akal?

Lihatlah Tuhan Yesus. Dia mati di kayu salib saat kita berdosa, masih jadi seteru, musuh-Nya. Tuhan punya segala kemampuan untuk menghukum kita yang seharusnya dihukum, tetapi Kristus memberikan diri-Nya, mengasihi kita bukan hanya sampai terluka, bahkan sampai mati untuk menanggung seluruh hukuman dosa supaya kita tidak dihukum. Ini fondasi bagi kita untuk bisa mengasihi orang yang jahat kepada kita karena ketika kita jahat pun kita sudah dikasihi-Nya.

Mungkin Anda ditempatkan di dalam keluarga yang menyusahkan, menyebalkan, dan menyakitkan. Kasihilah mereka di dalam kasih Kristus. Sekalipun berkali-kali mereka sudah menyakiti, mintalah pertolongan Roh Kudus untuk mengasihi mereka. Biarlah keluarga Anda menyaksikan kasih Kristus melalui Anda.

Refleksi Diri:

  • Apa yang seringkali membuat Anda sulit mengasihi seseorang?
  • Bagaimana Anda mau belajar untuk mengasihi mereka yang sudah menyakiti Anda?