Bagikan artikel ini :

Mengatakan Kebenaran

Matius 5:33-37

Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
- Matius 5:37

Dalam buku berjudul, To Kill a Mockingbird, dikisahkan seorang pria bernama Atticus Finch, pengacara yang sangat disegani di kota kecil tempatnya tinggal. Suatu kali Finch menangani kasus yang memperhadapkan seorang kulit hitam yang tidak bersalah dengan dua orang kulit putih yang tidak jujur. Finch tahu bahwa ia akan menghadapi praduga yang sangat buruk dari para juri. Namun, Finch tidak gentar, ia tidak mau terjebak dengan stereotip yang melemahkan orang kulit hitam. Finch dengan berani mengatakan kebenaran di hadapan para juri dan lawannya.

Di era modern ini, begitu mudah dan bebasnya seseorang dapat menyampaikan pendapat. Hal ini didukung dengan berkembangnya media sosial yang memungkinkan seseorang berbicara ke publik kapan saja. Sayangnya, kebebasan ini tidak disertai dengan pertanggungjawaban untuk menyampaikan kebenaran. Beberapa orang tanpa pikir panjang dan tidak bijaksana memberikan komentar. Mereka tidak melihat berdasar fakta dan informasi yang benar. Bahkan, ada juga orang yang menyebarkan berita bohong (hoaks) untuk mendiskreditkan orang lain.

Khotbah di bukit merupakan pengajaran-pengajaran awal yang disampaikan Tuhan Yesus. Salah satu pengajaran-Nya menekankan pentingnya memperkatakan kebenaran. Jika ya katakanlah ya, jika tidak katakanlah tidak. Perkataan ini disampaikan Tuhan Yesus terkait hukum bersumpah. Sumpah disampaikan untuk mendukung perkataan yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan pada dirinya sendiri. Berbeda jika seseorang memperkatakan suatu kebenaran, kebenaran tidak memerlukan sumpah untuk memperkuatnya. Kebenaran tetaplah kebenaran. Dengan kata lain, Kristus ingin pendengarnya memahami, adalah lebih baik senantiasa memperkatakan kebenaran daripada perkataan kosong dengan sumpah. Bagaimana dengan kita hari ini? Masihkah kita sering menyampaikan kata-kata yang kosong. Kata-kata yang tidak mengandung kebenaran di dalamnya. Firman Tuhan jelas bagi kita, jika ya katakanlah ya, jika tidak katakanlah tidak. Mari kita menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Pastikan bahwa semua yang kita katakan adalah kebenaran. Di tengah situasi yang tidak mudah, berkata bohong hanya akan menghindarkan kita dari masalah. Namun, dengan berkata benar kita akan menyelesaikan masalah.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda memiliki kebiasaan berkata tidak benar, bahkan ditambahi kata sumpah? Segera bertobat dan minta Tuhan menjaga perkataan Anda.
  • Apakah Anda sering menghindari masalah dengan berbohong? Apa yang seharusnya Anda lakukan berdasar firman Tuhan hari ini?