Mengenang minggu palma
Yohanes 12:12-19
Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”
- Yohanes 12:12-13
Sebentar lagi kita akan memasuki Minggu Palma, yaitu peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah. Perayaan ini tercatat pada keempat Injil untuk mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Dia disalibkan.
Daun palma merupakan simbol kemenangan dan kalau dilambaikan berarti sebagai pujian serta kemuliaan. Daun palma juga digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Peristiwa Minggu Palma merupakan simbol yang Yesus pakai untuk menyatakan bahwa saat-saat kesengsaraan-Nya semakin dekat. Dia akan dihina, dicambuk, dilecehkan, bahkan dengan penuh kesengsaraan akan mati di kayu salib.
Apa yang Yesus lakukan ketika memasuki Yerusalem sebenarnya merupakan pernyataan dan proklamasi diri-Nya bahwa Dia pasti menang! Semua penyiksaan akan menghantar Yesus pada kematian, tapi Dia pasti mengalahkannya. Itu sejalan dengan pernyataan sebelumnya, “Akulah kebangkitan dan hidup.” (Yoh. 11:25). Dan memang terbukti, Yesus bangkit mengalahkan maut. Yesus adalah Tuhan, Dia Mahakuasa dan itu sungguh terbukti! Maut, hal yang tak mungkin dikalahkan manusia, sudah dikalahkan oleh Yesus. Mengapa kita ragu memercayakan hidup kepada-Nya? Atau jika kita percaya kepada-Nya, mengapa menganggap sepi teladan yang diberikan-Nya?
Di Minggu Palma ini, sebaiknya kita belajar merendahkan diri. Yesus diolok-olok, di-bully, dihina, tapi tetap diam. Tak perlu ngotot membela dan membuktikan diri bahwa kita tidak seperti yang orang lain pikirkan. Cobalah berlatih rendah hati, sambil percaya dan menantikan Yesus, Sang Pembela kita.
Hendaklah kita juga belajar mempraktikkan kasih. Yesus berani berkorban sampai mengorbankan diri-Nya. Tirulah pengorbanan-Nya maka kita akan merasakan indahnya pelangi yang menghampiri. Beranilah memberi kepada mereka yang tak mampu membalas budi.
Terakhir, persiapkan persembahan kita ke gereja sebagai wujud ucapan syukur. Yesus telah mengampuni dosa dan menyelamatkan kita. Bawalah persembahan dengan sukarela, terutama di hari Paskah. Sesungguhnya Paskah jauh lebih bermakna daripada Natal karena kelahiran-Nya Yesus tak minta dikenang apalagi diperingati. Namun, kematian karena kasih-Nya serta kebangkitan-Nya, Yesus minta diperingati. Akankah kita mengabaikan-Nya? Salam arti Palma.
Refleksi Diri:
- Sudahkah Anda mengenang dengan sungguh masa-masa Yesus akan disalibkan? Bagaimana Anda akan membalas kasih-Nya?
- Dari tiga pembelajaran di atas, apa yang ingin Anda terapkan pada minggu ini?