Bagikan artikel ini :

Menghasilkan Buah — Ciri Orang Percaya

Markus 11:12-14, 20

Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
- Matius 3:8

Apa salah pohon ara sehingga dikutuk Tuhan Yesus? Memang ada hal “aneh” dalam kisah itu. Perhatikan ayat 13, “Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.” Sudah jelas bukan musim buah ara, mengapa Tuhan Yesus berharap ada buah? Apakah Yesus berlaku semena-mena terhadap pohon itu?

Kita harus membedakan buah pada musimnya dan buah awal musim. Pada waktu itu memang belum musim buah, tetapi sudah memasuki awal musim berbuah. Semestinya pohon ara itu sudah mulai berbuah walaupun masih sedikit atau baru berbentuk bakal buah. Jadi, harapan Tuhan Yesus tidak berlebihan. Tindakan Yesus mengutuk pohon ara merupakan metode pemberitaan firman secara demonstratif dan simbolik. Pohon ara adalah simbol bangsa Israel. Dengan tindakan tersebut, Tuhan Yesus ingin memberi pesan tegas kepada bangsa Israel bahwa jika tidak menghasilkan buah perubahan hidup maka mereka akan menanggung hukuman. Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, tetapi tidak berarti mereka boleh hidup semaunya. Mereka harus berbuah.

Sebagai orang percaya, kita adalah umat pilihan Tuhan. Tuhan menyelamatkan kita untuk hidup benar dan kudus di hadapan-Nya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita, maka kita pasti akan menghasilkan buah (Yoh. 15:4-5). Dengan kata lain, menghasilkan buah adalah keniscayaan orang percaya. Tak ada alasan apa pun bagi kita untuk hidup biasa-biasa saja. Umat pilihan harus menghasilkan buah-buah yang baik: pertobatan, kebajikan, penginjilan, dll (bdk. Gal 5:22-23).

Sekarang pertanyaan bagi kita semua, murid-murid Kristus: sudah berapa lama kita menjadi murid-Nya? Apa saja buah-buah baik yang telah kita hasilkan? Apakah buah-buah tersebut nyata di dalam kehidupan kita sehingga orang lain dapat melihat Kristus di dalam diri kita? Mari berbuah, karena hanya dengan berbuah hidup kita dapat berkenan di hadapan Allah.

Refleksi Diri:

  • Mengapa menghasilkan buah adalah keniscayaan orang Kristen?
  • Apa buah-buah Roh yang Anda rindukan semakin nyata dalam hidup Anda (lih. Gal 5:22-23)?