Bagikan artikel ini :

Menomorsatukan Tuhan Yesus

Mazmur 127

Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota; sia-sialah pengawal yang berjaga-jaga. Mazmur 127:1

Mazmur 127 ini ditulis oleh Raja Salomo yang dianugerahi hikmat secara luar biasa oleh Tuhan. Dengan hikmat Tuhan, penulis mengingatkan kita agar tidak terjebak ke dalam kesia-siaan. Salomo menyadari semua yang ia miliki (kedudukan, harta, dan wanita) itu tidak membawa kepuasan melainkan kesia-siaan. Menurut KBBI, sia-sia memiliki arti terbuang-buang saja, tidak ada gunanya, atau percuma. Jika diilustrasikan seperti seseorang yang berusaha dengan bekerja keras, tetapi usahanya percuma saja dan tidak ada gunanya. Ia sama sekali tidak menikmati hasil usahanya.

Mengapa manusia dapat mengalami kesia-siaan di dalam hidupnya? Salomo menjelaskannya pada ayat 1, yaitu jikalau membangun dengan usaha sendiri bukan dengan mengikutsertakan Tuhan. Yang ditonjolkan dalam usahanya adalah si “aku”. “Aku” menjadi Tuhan. “Aku” menjadi nomor satu. Kita tidak melibatkan Tuhan dalam berusaha dan bekerja. Akibatnya, kesia-siaan yang kita dapatkan.

Salomo memiliki segalanya, tetapi ketika dirinya lebih memilih mengejar kenikmatan dunia daripada Tuhan, di situlah ia jatuh ke dalam hidup yang hampa penuh kesia-siaan. Salomo memuaskan kebutuhan dengan apa yang nampak di mata, seperti kekayaan dan wanita-wanita. Inilah yang menjadi “bumerang” baginya. Wanita-wanita itu pada akhirnya membawa hatinya condong kepada berhala-berhala sehingga Salomo semakin hari semakin melupakan Tuhan. Ini sebuah dosa besar yang membawa Salomo hidup tidak berkenan di hadapan Allah.

Mengejar harta, kenikmatan dunia, dan segala sesuatu yang bersifat fana tanpa menomorsatukan Tuhan akan membuat hidup kita berada di jalur kesia-siaan. Salomo menghendaki agar kita keluar dari jalur hidup kesia-siaan, yaitu dengan cara kembali kepada Tuhan. Posisikan Tuhan Yesus pada posisi nomor satu dan libatkanlah Dia selalu dalam hidup kita. Lihatlah kembali apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Jadikan Yesus sebagai prioritas utama dalam setiap pertimbangan kita untuk mengambil keputusan dalam hidup.

PRIORITAS UTAMA ORANG KRISTEN ADALAH MENOMORSATUKAN TUHAN YESUS.