Bagikan artikel ini :

Mintalah, Pasti Dapat?!

Matius 7:1-11

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
- Matius 7:7-8

Matius 7:7-8 adalah ayat favorit orang Kristen. Apa pun yang diminta, pasti akan Tuhan kabulkan karena Tuhan Yesus sendiri yang menjanjikannya. Apakah betul segala permintaan kita akan dikabulkan? Ayat ini terletak dalam konteks khotbah Tuhan Yesus di bukit. Dalam pasal 6:9-13, kita menemukan doa yang terkenal, Doa Bapa kami. Apa isi permintaan doa ini? Kedatangan kerajaan Allah, jadilah kehendak Tuhan, makanan secukupnya, pengampunan dosa, kelepasan dari pencobaan.

Dengan memahami konteksnya, maka kita tidak bisa menarik kesimpulan bahwa apa pun yang kita minta pasti dikabulkan. Doa yang dikabulkan adalah bukan doa yang berisi keinginan kita tetapi kebutuhan kita. Selain itu, permintaan kita haruslah merupakan permintaan yang sesuai dengan kehendak Allah. Dia tidak mungkin mengabulkan permintaan yang bertentangan dengan kebenaran atau kekudusan-Nya. Allah juga tidak akan mengabulkan doa yang jawabannya dapat kita usahakan sendiri. Misalnya, Anda berdoa minta Tuhan mengirim makan siang karena Anda sedang malas masak atau membeli.

Ayat ini mengajari tentang iman, yaitu percaya bahwa Allah itu Mahatahu dan Mahabaik. Ketika Anda mengetok pintu maka Anda tidak melihat pribadi yang di belakang pintu itu. Namun Anda percaya, yang di belakang pintu itu tahu dan akan membukanya. Demikian pula, Allah pasti akan membuka pintu dan menjawab doa kita. Dia akan memberikan yang terbaik bahkan lebih baik daripada yang kita minta.

Ayat ini juga mengajari kita tentang pentingnya berusaha, bukan hanya berdoa. “Carilah, maka kamu akan mendapat.” Beriman bukan berarti berdiam diri, tetapi mencari, berusaha, berjuang. Ada pepatah terkenal: Ora et labora. Berdoa dan bekerja. Namun, ada lagi pepatah lain yang kurang dikenal: Laborare est orare. Bekerja adalah berdoa/beribadah. Jadi, orang yang bekerja adalah orang yang berdoa. Orang yang berdoa adalah orang yang berjuang giat mewujudkan doanya.

Refleksi diri:

  • Bagaimana isi permintaan doa Anda selama ini? Apakah isinya menuruti keinginan diri atau kehendak Bapa di Sorga?
  • Sudahkah Anda berusaha dan berjuang mewujudkan permintaan doa Anda?