Murid Atau Pengkhianat?
Yohanes 18:1-11
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
- Yohanes 13:2
Yudas Iskariot adalah murid Yesus. Apakah kalimat ini mengganggu Anda? Mungkin kita lebih familiar dengan kalimat: Yudas Iskariot si pengkhianat. Iya, Yudas lebih dikenal sebagai pengkhianat daripada murid Yesus. Ia memang murid Yesus, termasuk di antara dua belas murid, tetapi Alkitab mencatat tindak tanduknya yang selalu bertentangan dengan ajaran Yesus. Yudas selalu berada dekat Yesus, ia juga ikut melayani, tetapi hatinya tidak pernah berpaut kepada Yesus. Di Getsemani, Yudas maju sebagai orang pertama yang memberikan kode untuk menangkap Tuhan Yesus. Aktivitas rohani yang padat, tidak selalu berbanding lurus dengan kondisi rohani seseorang, bahkan bisa bertolak belakang.
Sebenarnya, di mana titik Yudas benar-benar mengkhianati Yesus? Apakah ketika ia mencium Yesus untuk kemudian menyerahkan-Nya kepada para prajurit di Getsemani? Atau apakah ketika ia berkonspirasi dengan para pemuka agama? Titik puncak pengkhianatan Yudas adalah sejak Yesus memanggilnya menjadi murid dan ia menjawab iya terhadap panggilan tersebut, tetapi di dalam kehidupannya sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang murid Yesus. Yudas mengingkari kata-kata dan komitmennya untuk mengikut Yesus. Tuhan dalam hidup Yudas bukanlah Yesus, melainkan uang dan dirinya sendiri sehingga ia tega melakukan pengkhianatan memalukan tersebut. Pengkhianatan dimulai ketika seseorang mengingkari apa yang ia katakan dan komitmenkan kepada Tuhan. Pengkhianatan adalah saat hidup dan hati tidak pernah diarahkan kepada Yesus ketika seseorang mulai mengaku dirinya sebagai orang Kristen.
Murid dan pengkhianat sangat bertolak belakang, tidak mungkin kita hidup di keduanya. Kita bisa jatuh ke dalam pengkhianatan. Saat kita rajin beribadah, ikut melayani, tetapi hati kita jauh dari Tuhan dan cara hidup kita bertentangan dengan firman Tuhan. Kita gelap mata dengan melakukan dosa terus menerus, tanpa memikirkan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut adalah hal yang serius di hadapan Tuhan. Kita bisa saja “mencium-Nya” seperti Yudas. Kita banyak bicara tentang Dia, tetapi ujung-ujungnya adalah tentang kita. Stop! Kita adalah murid Kristus, hiduplah dengan cara hidup seperti seorang murid yang sejati. Tuhan Yesus mengetahui isi hati kita, siapa kita. Jadilah murid Kristus dan bukan pengkhianat!
Refleksi Diri:
- Apa hal-hal yang membuat seorang Kristen bisa mengkhianati Tuhan Yesus?
- Bagaimana komitmen Anda dalam hal mempraktikkan cara hidup sebagai murid Kristus?