Bagikan artikel ini :

Orang Benar Yang Lemah Lembut

Mazmur 37

Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
- Mazmur 37:11

Kata “rendah hati” di dalam ayat emas ini, dapat diterjemahkan sebagai “lemah lembut”. Lemah lembut adalah karakter yang berbeda dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh dunia. Dunia mengajarkan kekerasan, membalas yang jahat, dan tipu muslihat. Karena itu, memiliki kelemahlembutan di tengah-tengah komunitas orang fasik bukan hal yang mudah. Orang fasik hidupnya berkelimpahan meski curang, aman walaupun jahat, sejahtera sekalipun dipenuhi kekerasan. Mudah untuk tergoda menjadi serupa dengan orang fasik, tetapi anak Tuhan diharapkan tetap memiliki kelemahlembutan.

Ayat emas mencatat orang-orang yang rendah hati akan mewarisi bumi. Kalimat “mewarisi bumi” jika dibandingkan secara paralel dengan ayat 9 dan 29, mengacu pada orang yang menantikan Tuhan dan orang yang benar. Ini menyiratkan bahwa lemah lembut, menantikan Tuhan, dan orang benar adalah sama. Jadi, orang lemah lembut dapat diartikan sebagai orang benar yang menantikan Tuhan pada saat melihat kesuksesan dari orang fasik dan kejahatan mereka. Sebagai orang benar yang lemah lembut, berarti kita tidak marah, tidak iri hati, tidak ikut melakukan yang jahat, dan tetap berbuat kebajikan kepada orang fasik. Menantikan Tuhan dilakukan dengan cara memercayai Allah, bergembira bersama Tuhan, berserah dan berdiam diri di hadapan-Nya. Dengan hidup menantikan Tuhan, orang benar akan mendapat kesabaran, kekuatan, dan pengharapan dari Tuhan sehingga hidupnya tidak serupa dengan orang fasik.

Apa upah yang akan diterima oleh orang yang lemah lembut? Ia akan mewarisi bumi dan memperoleh kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Mewarisi bumi akan diterima di kehidupan mendatang. Saat ini orang percaya masih menjadi ahli waris. Mungkin sekarang banyak kesukaran, tetapi akan tiba waktunya kesejahteraan yang limpah ruah akan dinikmati. Orang fasik bersuka ria saat ini, tetapi hidup ini singkat seperti rumput yang segera lisut. Bila saatnya tiba, mereka akan mengalami berbagai penderitaan.

Lebih mudah mengikuti arus di tengah-tengah kehidupan ini daripada menentangnya. Kelemahlembutan adalah sikap yang menentang arus, tapi itulah yang dikehendaki Tuhan. Dengan pertolongan Tuhan Yesus, mari kembangkan sikap lemah lembut agar hidup Anda menjadi berkat dan menyenangkan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda melihat situasi sekeliling sama seperti pemazmur, hidup di tengah-tengah orang fasik yang berhasil, tapi curang dan jahat?
  • Apa yang Anda akan lakukan agar menjadi orang yang lebih lemah lembut?