Bagikan artikel ini :

Patah hati dan remuk jiwa

Mazmur 34

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya
- Mazmur 34:19

Patah hati itu menyiksa batin, kita harus menerima kenyataan yang tidak kita harapkan. Pahit dan menyakitkan. Patah hati bisa timbul karena ada banyak kenangan dan harapan yang tiba-tiba harus kandas. Rasanya dunia gelap, sakit hati, harga diri terhempas.. “Ciee.. kok jelas banged, sih Bu? Pengalaman pribadi yahh...” Jujur, menurut saya kita pasti pernah mengalaminya, bukan?

Kejadiannya ada dua macam. Kalau bukan kita yang dibuat patah hati atau justru kita yang membuat patah hati orang lain. Setiap kita pasti pernah mengalami perasaan terluka atau justru melukai perasaan orang lain. Dan biasanya patah hati dialami oleh orang-orang yang dekat dengan kita. Merekalah yang paling memiliki peluang untuk kita lukai atau sebaliknya melukai kita.

Patah hati bukan melulu berurusan dengan cinta-cintaan lho yah.. Patah hati dan remuk jiwa dalam perikop ini, terkait dengan keadaan di mana kita kehilangan semangat, tidak ada lagi minat untuk mengerjakan sesuatu yang dulu kita sukai. Semua terasa datar, hambar, seakan dunia berwarna abu-abu, tak ada gairah lagi. Yang tersisa hanya luka, sedih, airmata, dan rasa pedih.

Pemazmur menuliskan di ayat 19, “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” Tuhan tahu bagaimana perasaan sakit, kekosongan, kehilangan atau kepedihan karena patah hati. Tuhan mau menyembuhkan kita. Dia mau merawat hati dan menemani kita yang sedang terluka. Tuhan Yesus sedang menyampaikan bahwa Dia peduli kepada kita. Dia membalut luka-luka hati kita dengan tangan kasih-Nya.

Hai, kalian yang patah hati dan remuk jiwanya, datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus. Kalian yang butuh tati tayang hehehe…, jangan curhat personal problems di medsos karena personal problems butuh personal solutions, bukannya social attention. Menangislah di pangkuan Yesus. Curahkanlah isi hati Anda dengan jujur dan tanpa keraguan. Kepedihan, kesesakan, kehilangan, dan kebingungan Anda, didengar oleh-Nya. Curhat-lah kepada Yesus. Dia yang paling mengerti pribadi Anda.

Refleksi Diri:

  • Pengalaman apa yang pernah membuat Anda patah hati dan remuk jiwa?
  • Bagaimana cara Anda mengatasinya? Sudahkah Anda curhat kepada Yesus?