Bagikan artikel ini :

Pemeliharaan Tuhan

Kejadian 39:1-20

Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusus dipenjarakan di sana.
- Kejadian 39:20

Perjalanan hidup manusia penuh lika-liku yang memuat peristiwa menyenangkan atau pun menyedihkan. Saat melewati kejadian demi kejadian, satu hal yang perlu kita percayai, yakni Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Tuhan akan memelihara umat-Nya dan pemeliharaan-Nya tidak bersifat musiman, tetapi berlangsung secara terus-menerus. Namun dalam pemeliharaan-Nya, Tuhan tidak pernah mengabaikan keterlibatan tanggung jawab manusia.

Pemeliharaan Tuhan sungguh nyata di dalam kehidupan Yusuf. Setelah dibuang dan dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, Yusuf tiba di Mesir. Tuhan menempatkan Yusuf menjadi budak di rumah Potifar. Penyertaan Tuhan telah membuat apa yang dilakukan Yusuf selalu berhasil sehingga dirinya dipercaya Potifar menjadi orang kedua yang memiliki kuasa di rumahnya.

Kelebihan Yusuf adalah manis sikapnya dan elok parasnya. Ini memikat istri Potifar. Ia tertarik secara birahi kepada Yusuf. Ia mengoda Yusuf untuk bersetubuh dengannya. Yusuf memiliki kebebasan memilih untuk menerima atau menolak godaannya. Dua-duanya berisiko. Bila menerima, Yusuf akan berdosa kepada Allah dan mengkhianati Potifar. Bila menolak, istri Potifar bisa menjatuhkan Yusuf sebagai bentuk kemarahannya. Yusuf memilih menolak sehingga akhirnya istri Potifar berulah dan membuat kesaksian palsu dengan berkata Yusuf berusaha menidurinya, tetapi ia berteriak-teriak dan berhasil mengambil baju Yusuf. Suaminya terhasut dengan barang bukti baju sehingga terpaksa Potifar mengambil tindakan terhadap Yusuf.

Yusuf akhirnya ditangkap dan dipenjara. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bukankah Potifar itu seorang pengawal raja? Potifar memiliki kuasa untuk menghukum atau menjebloskan Yusuf di tahanan kelas jelata, tetapi ia justru menempatkan Yusuf di tahanan-tahanan raja (ay. 20). Mengapa demikian? Karena Potifar percaya Yusuf tidak mungkin melakukan tindakan menjijikan tersebut, tetapi karena situasi ia terpaksa harus menghukum Yusuf. Di balik semua kejadian, ada campur tangan Allah memelihara hidup Yusuf.

Pemeliharaan Tuhan buat umat-Nya berlaku bukan hanya pada Yusuf, tetapi juga Anda. Di dalam lika-liku kehidupan yang Anda lalui, Anda memiliki kebebasan untuk memilih dalam mengambil suatu tindakan. Meneladani Yusuf, setiap tindakan yang diambil haruslah diikuti dengan sikap takut akan Tuhan. Apa yang Anda lakukan, mau tidak mau, suka tidak suka, Anda harus pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Refleksi diri:

  • Bagaimana pemeliharaan ajaib Tuhan di masa lalu yang membuat Anda bersyukur setiap kali mengingatnya?
  • Coba ingat masa lalu lika-liku hidup Anda. Apakah Anda melihat pembentukan Tuhan di dalam pemeliharaan-Nya?