Bagikan artikel ini :

Penantian Adalah Persiapan

Kisah Para Rasul 1:1-4

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,
- Kisah Para Rasul 1:4a

Apakah Anda tahu bahwa Tuhan Yesus pernah memberlakukan lockdown kepada murid-murid-Nya? Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem sebelum Roh kudus dicurahkan. Selama sembilan hari, sejak hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga sampai hari Pentakosta, murid-murid tidak meninggalkan Yerusalem. Dan terjadilah kemudian, pada hari Pentakosta Roh Kudus turun dan memenuhi mereka semua.

Banyak orang tidak sabar menanti karena membosankan. Bahkan menanti bisa membuat kita tidak tenang, jika hasilnya serba tidak pasti. Menanti bisa membuat kita merasa takut, jika yang dinantikan adalah sesuatu atau seseorang yang menakutkan.

Kita cenderung berasumsi negatif jika disuruh menanti. Akan tetapi, jika yang menyuruh menanti adalah Tuhan maka perasaan kita berbeda. Murid-murid menanti dengan semangat dan sukacita karena yang dinantikan adalah peristiwa yang sangat penting, yang berharga, yang berkuasa, yaitu tercurahnya Roh Kudus. Setelah menerima Roh Kudus, mereka menjadi siap terjun ke dalam pemberitaan Injil dan pelayanan, meneruskan karya Tuhan Yesus Kristus.

Masa penantian adalah masa persiapan. Murid-murid menggunakan masa penantian sebagai masa persiapan sebelum terjun ke dalam pelayanan. Demikian pula kita seharusnya menjadikan masa penantian berakhirnya krisis kehidupan kita—mungkin itu gangguan kesehatan, kemunduran usaha, ganti pekerjaan atau wabah penyakit—sebagai persiapan untuk kehidupan yang baru. Alih-alih merasa takut dan cemas nanti jadi seperti apa dan bagaimana, lebih baik mempersiapkan diri. Kita persiapkan mental untuk perubahan yang akan terjadi. Kita persiapkan diri untuk gaya hidup yang berubah, misalnya lebih efisien dalam memakai uang, mulai kebiasaan olahraga, makan sehat, belajar hal baru, dan sebagainya. Yang tak kalah penting, masa penantian menjadi masa untuk kita bersaksi bagi Injil Tuhan.

Menanti bukan duduk berdiam diri tidak melakukan apa pun. Mari pakai masa penantian jawaban Tuhan atas krisis kehidupan kita dengan menyiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan Yesus mau kita bertumbuh dalam iman, dalam perilaku, dan dalam pemikiran saat ia mengizinkan dan membuat kita harus menanti.

Refleksi Diri:

  • Kapan terakhir kali Anda dihadapkan pada masa penantian, menunggu jawaban Tuhan atas krisis kehidupan Anda?
  • Bagaimana Anda mengisi masa penantian? Sudahkah melakukan persiapan ke arah yang lebih baik?