Pengakuan Yang Menyelamatkan
Efesus 2:4-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
- Efesus 2:8-9
Seorang pendeta bernama Jean Larroux pernah membuat unggahan Twitter demikian: Jika orang paling berdosa yang Anda kenal bukan Anda, maka Anda tidak kenal diri Anda dengan baik. Bagaimana respons Anda? Mungkin Anda setuju dan beberapa dari Anda tidak sependapat. Mungkin responsnya, “Memang saya orang berdosa, tapi bukan yang paling berdosalah,” atau ada yang berkata, “Dibandingkan dosa-dosa orang lain, dosa saya masih kecillah.”
Saya termasuk orang yang begitu sulit untuk meminum obat. Sejak kecil belajar menelan obat, tetapi selalu gagal. Sudah mencoba menggunakan nasi kepal atau pisang, tetap saja tidak bisa. Terkadang saya harus menahan sakit atau berpura-pura tidak sakit di hadapan orangtua agar tidak dipaksa minum obat. Ada banyak orang yang juga seringkali merasa kuat dan sehat padahal sebenarnya dalam keadaan sakit sehingga proses penyembuhan mereka menjadi lama. Mereka tidak mau pergi berobat ke dokter atau seperti saya sewaktu kecil, tidak mau meminum obat.
Setiap manusia didiagnosis sebagai orang yang terlahir dengan natur berdosa dan upah dosa adalah maut (kematian kekal). Allah sudah menawarkan obatnya, yaitu kasih karunia-Nya melalui Kristus. Namun, apakah kita menyadari bahwa kita semua adalah orang-orang yang sakit sehingga membutuhkan obat untuk sembuh? Sebelum menerima diagnosis bahwa kita sakit maka kita akan menolak disembuhkan. Itu sebabnya Agustinus pernah mengatakan, “Dosa saya semakin tidak bisa disembuhkan karena saya tidak menganggap diri saya orang berdosa.”
Firman Tuhan hari ini dengan sangat jelas menuliskan bahwa kita diselamatkan oleh iman kepada Kristus, yang merupakan kasih karunia dari-Nya. Keselamatan bukan hasil usaha atau pekerjaan manusia. Semuanya adalah pemberian dan pekerjaan Allah. Namun, keselamatan harus dimulai dari kesadaran dan pengakuan kita, bahwa kita sakit dan membutuhkan kasih karunia untuk disembuhkan. Kita adalah orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, “... di antara mereka, akulah yang paling berdosa” (1Tim. 1:15)
Sekarang, maukah Anda mengakui, “Akulah orang yang paling berdosa dan aku membutuhkan Tuhan Yesus sebagai Juruselamatku.” Pengakuan ini akan membawa Anda pada keselamatan di dalam Kristus
Refleksi Diri:
- Kapan terakhir kali Anda merasa diri sebagai orang yang paling berdosa?
- Apakah Anda yakin bahwa Kristus satu-satunya Juruselamat? Jika belum yakin, apa yang meragukan Anda? Segera bawa dalam doa.