Bagikan artikel ini :

Perjamuan Kudus

Matius 5:1-12

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga Matius 5:10

Ucapan bahagia Yesus yang terakhir, yaitu mengenai aniaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aniaya berarti mengalami perbuatan bengis seperti penindasan atau penyiksaan. Jadi wajar apabila orang kemudian menghindari aniaya, bahkan tak segan berkompromi dengan ketidakbenaran demi menghindari aniaya. Namun, Yesus justru mengatakan, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran...”

Ucapan ini bukan tanpa sebab Yesus katakan kepada para pengikut-Nya. Yesus tahu apa yang akan dialami para pengikut-Nya di kemudian hari. Sama seperti Yesus, mereka bukan berasal dari dunia. Dunia membenci Yesus, demikian juga dunia akan membenci para pengikut-Nya. Sebab apa yang diajarkan dan dihidupi oleh Yesus bertentangan dengan dunia ini. Yesus pernah mengalami penganiayaan dari dunia, demikian juga para pengikut-Nya akan mengalami hal serupa. Penderitaan akibat penganiayaan ini bukan disebabkan oleh perbuatan dosa tetapi karena memegang kebenaran. Karena itu, Yesus menjanjikan bagi mereka yang menderita akan memperoleh bagian di dalam Kerajaan Allah.

Di dalam kitab Kisah Para Rasul, tercatat seorang pengikut Kristus bernama Stefanus. Stefanus seorang penuh iman dan Roh Kudus, yang mengalami penderitaan karena kebenaran dan Kristus. Bisa saja ia berkompromi dengan orang-orang Yahudi pada masa itu dengan menyangkal Yesus sebagai Mesias untuk menghindarkannya dari penganiayaan. Namun, Stefanus tetap teguh pada pendiriannya tentang kebenaran. Dengan lantang ia menyatakan imannya di hadapan orang-orang Yahudi bahwa Yesus yang disalibkan mereka adalah Mesias. Akibatnya, Stefanus dirajam sampai mati. Meskipun demikian, hidupnya sampai hari ini menjadi dupa yang harum di hadapan Tuhan.
Kematiannya menjadi kesaksian dan berkat bagi para pengikut Kristus lainnya.

Memegang kebenaran dan mengimaninya dengan sungguh-sungguh adalah suatu keharusan bagi setiap pengikut Yesus. Penderitaan yang dialami karena iman kita, mungkin berbeda dengan Stefanus. Kita dicela, diasingkan, dipersulit, dan sebagainya. Sadarlah bahwa penderitaan yang kita alami di dunia ini tidak akan sebanding dengan kemuliaan yang kita terima di sorga nanti. Mintalah kekuatan dari Tuhan Yesus jika karena kebenaran kita jadi dibenci oleh dunia. Ingat! Yang terpenting adalah Kristus dimuliakan melalui hidup kita.

PENDERITAAN KARENA KEBENARAN YANG ANDA ALAMI DI DUNIA INI MENDATANGKAN KEMULIAAN BAGI ALLAH DI BUMI DAN DI SORGA.