Bagikan artikel ini :

Perjumpaan Yang Mengubahkan

Lukas 19:1-10

Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
- Lukas 19:9-10

Berubah merupakan sebuah kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk dijalani dan dilakukan di dalam kehidupan. Pada dasarnya, manusia tidak suka melakukan perubahan, apalagi ketika sudah mengalami kondisi “nyaman” dalam hidupnya. Kondisi nyaman seringkali membuat manusia terlena akibat terlalu menikmati kemudahan dan keamanan yang saat ini didapat. Namun, suka atau tidak suka kita harus mengalami perubahan dalam hidup. Perubahan menjadi bagian yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan manusia.

Zakheus adalah salah satu orang yang dituliskan di dalam Alkitab yang mengalami perubahan yang drastis ketika berjumpa dengan Kristus. Pada waktu itu, Zakheus dianggap “sampah masyarakat” karena profesinya yang dibenci oleh masyarakat Yahudi, yaitu memungut cukai atau pajak di masa kini. Ia sebetulnya seorang Yahudi, tetapi dipakai oleh bangsa Romawi untuk memeras bangsanya sendiri. Namun, justru orang seperti inilah yang mengalami perubahan yang sangat drastis dalam hidupnya ketika berjumpa dengan Kristus.

Perjumpaan dengan Kristus menjadi titik awal perubahan hidup Zakheus. Sejak Yesus memanggilnya dan menyatakan niat untuk menumpang di rumahnya (ay. 5), Zakheus mengalami perubahan yang sangat berbanding terbalik dari kehidupan sebelumya. Ia yang awalnya mengumpulkan harta hasil perasan rakyat kecil, berubah ingin memberikan sebagian kekayaannya kepada orang miskin. Ia juga berkomitmen mengembalikan uang yang pernah diperasnya sebanyak empat kali lipat (ay. 8). Zakheus bahkan tidak hanya mengalami perubahan karakter, tetapi juga memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus (disebutkan pada ayat 9 menjadi anak Abraham).

Saya tidak tahu sudah berapa lama Anda mengenal Tuhan Yesus dan menjadi seorang pengikut Kristus. Namun, pertanyaan yang patut direnungkan lebih dalam: apakah perjumpaan dengan Kristus sudah benar-benar mengubahkan Anda? Atau justru tidak ada perubahan ketika sebelum Anda mengenal Kristus sampai sekarang sudah mengenal-Nya? Jika jawabannya tidak, marilah meminta Tuhan Yesus menjumpai hati Anda dengan mengundang Dia masuk ke dalam hati Anda. Niscaya Dia akan mengubahkan Anda semakin serupa dengan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apa kenyamanan-kenyamanan yang membuat Anda sulit untuk berubah? Apakah Anda sudah meminta kekuatan Yesus untuk berani pindah dari kenyamanan tersebut?
  • Apa tindakan konkret yang ingin Anda lakukan dalam hal perubahan yang semakin serupa dengan Kristus?