Pilihan Menentukan Hari Esok
Kejadian 13:1-13
Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
- Kejadian 13:11
Hidup acapkali diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Kita tentu berharap mengambil pilihan terbaik di antara pilihan-pilihan yang tersedia demi kebaikan. Sebagai gambar Allah, manusia tidak didesain seperti robot yang dikendalikan Allah dalam segala hal. Manusia tetap memiliki kehendak bebas untuk memilih tetapi Tuhan tidak pernah meniadakan tanggung jawab manusia. Memang kecenderungan manusia adalah berbuat dosa, karena itu ia membutuhkan pertolongan Roh Kudus dalam mengambil keputusan.
Lot diperhadapkan dengan pilihan yang ditawarkan pamannya, Abram. Abram dengan kerendahan hati berinisiatif menawarkan mereka berpisah dan mempersilakan Lot memilih tanah terlebih dahulu (ay. 9). Abram berpikir tawaran ini sebagai solusi agar tidak timbul perselisihan dengan Lot karena para gembala mereka sudah terlebih dahulu berselisih akibat berebut lahan penggembalaan.
Sebagai paman, Abram sebetulnya punya hak untuk terlebih dahulu memilih. Namun, Abram bersikap tidak lazim dengan memberikan kesempatan pertama kepada Lot. Respons Lot pun kurang beretika karena ia tidak melemparkan kembali kesempatan pertama kepada Abram, padahal ia mengikut Abram dari tanah Haran dan kekayaan yang diperolehnya merupakan berkat Tuhan karena Abram.
Tanpa basa-basi, Lot menjatuhkan pilihan ke lembah Yordan berdasarkan kepentingan dirinya sendiri dan nafsu akan harta. Air yang melimpah dan tanah yang subur akan membuat ternaknya gemuk. Ia memilih berdasar apa yang nampak secara lahiriah tanpa melibatkan Tuhan. Keputusan Lot ternyata tidak menguntungkannya di kemudian hari. Lot tidak tahu bahwa di dekat tempat pilihannya ada Sodom-Gomora, sebuah daerah yang dihuni oleh orang-orang jahat dan berdosa kepada Tuhan. Ia akhirnya hidup tersiksa di tengah-tengah orang fasik dan Sodom-Gomora dihukum Tuhan dengan api belerang. Di hari penghukuman itu, seluruh harta Lot habis terbakar.
Kisah Lot yang tidak melibatkan Tuhan dan menggunakan pikiran sendiri dalam mengambil keputusan merupakan salah satu dari tumpukan kisah manusia yang mengandalkan diri sendiri. Hendaklah kita belajar senantiasa melibatkan Tuhan Yesus di dalam menentukan pilihan. Milikilah motivasi yang benar saat meminta petunjuk Tuhan dalam mengambil keputusan di setiap perkara. Anda butuh pimpinan Yesus. Semoga apa yang Anda putuskan hari ini menuai sukacita di hari esok.
Refleksi diri:
- Bagaimana sikap Anda selama ini dalam menentukan pilihan di antara pilihan-pilihan yang ada?
- Apakah Anda mau mulai hari ini melibatkan Tuhan dan membiarkan Tuhan memurnikan motivasi Anda dalam mengambil keputusan?