Bagikan artikel ini :

Poros Hidup Berkeluarga

Kejadian 17

Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. Roma 4:13

Saat mencari-cari buku yang membahas tentang keluarga, ternyata saya bisa menemukan banyak sekali judul-judul yang menarik, seperti: 9 Tips Keluarga Bahagia, 50 Tips Terbaik Membina Keluarga, 99 Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga, bahkan ada yang menulis 1.000 Tips Mencapai Keluarga Bahagia. Sederetan tips dibuat orang supaya keluarga bisa hidup bahagia. Jika kita runut berdasar firman Tuhan maka sebetulnya kehidupan keluarga yang bahagia harus dimulai dengan Allah sebagai poros hidup berkeluarga. Terdengar seperti suatu pemahaman yang klasik, tampak sederhana, tapi sesungguhnya sangat penting dan utama.

Jika kita lihat kisah perjanjian antara Allah dan Abraham, ini bukan perjanjian biasa. Perjanjian ini dimulai dengan inisiatif dari Allah. Setelah tiga belas tahun berlalu sejak kelahiran Ismael, Allah berbicara kembali kepada Abraham mengenai janji-Nya. Allah lalu mengubah nama Abram yang artinya “bapak yang dimuliakan atau dipuji”, menjadi Abraham yaitu “bapak banyak bangsa”. Allah mengubahkan pribadi Abraham terlebih dahulu, baru kemudian mengubahkan keturunannya.

Untuk lebih memahami sevital apa kehadiran Allah dalam hidup Abraham dan keluarganya, kita harus melihat masa lalunya. Abraham dulunya tidak mengenal Allah tapi dapat mengenal-Nya karena Allah memanggil dan mengutusnya. Hanya karena Allah saja Abraham bisa mengenal Allah dan bisa menikmati janji-janji yang akan diterimanya. Kita tahu, Abraham pernah melakukan kesalahan. Ia pernah berbohong karena takut dibunuh. Abraham juga tidak sabar menunggu janji Tuhan, ia menuruti perkataan istrinya untuk menghampiri Hagar. Namun, Allah tidak membuang Abraham. Malahan dengan kemurahan-Nya, Allah meneguhkan perjanjian-Nya dengan Abraham. Tanpa Allah, tidak akan ada transformasi di dalam hidup Abraham dan keturunannya. Keluarganya tidak akan terpelihara sampai bisa menjadi berkat.

Tanpa kehadiran Allah di tengah keluarga, mustahil bisa terjadi transformasi dalam keluarga. Keluarga kita harus bergerak dengan Allah sebagai porosnya. Kalau lepas dari poros itu, keluarga kita tidak akan bisa menahan laju dunia serta permasalahan hidupnya. Banyak masalah yang tidak terprediksi bisa terjadi dalam keluarga kita. Sadarlah, bahwa hanya Allah satu-satunya yang harus menjadi poros keluarga kita.

ALLAH ADALAH POROS DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA, AWAL DAN SUMBER TRANSFORMASI KELUARGA ANDA.